Lonjakan harga cabai membuat Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Tradisional Batang. Lani menemukan harga cabai memang melonjak tinggi.
- Sumpah Pemuda, Pj Gubernur Jawa Tengah Ingatkan Anak-anak Muda Semangat Memanfaatkan Peluang Ekonomi
- Seperempat Abad, Perumda PD BPR Salatiga Capai Laba Rp 1,249 Milyar
- Indosat Catatkan Laba Rp1.9 Triliun
Baca Juga
"Normalnya harga cabai itu berkisar Rp 25 ribu tapi sekarang sampai Rp 80 ribu per kg, bahkan ada kenaikan hingga 200 persen," katanya, Rabu (8/11).
Ia menyebut hasil harga cabai merah naik karena masa kemarau panjang. Sejumlah daerah mengalami kekeringan.
Berdasarkan pantauannya harga melonjak antara Rp 50 ribu hingga Rp 85 ribu. Bahkan ada yang menembus Rp 100 ribu.
"Karena memang ini dipicu oleh musim kemarau yang panjang sehingga banyak petani cabai yang gagal panen atau panen pun tidak maksimal,” jelasnya.
Cabai yang mengalami kenaikan adalah jenis cabai merah keriting, cabai merah teropong, dan cabai setan.
Untuk harga beras medium masih stabil di angka Rp10.900,00 per kg dan beras premium Rp14 ribu per kg.
Kemudian, lanjut dia, telur mengalami sedikit ada kenaikan berawal dari harga Rp25 ribu per kg sekarang Rp27 ribu per kg. Hal itu karena Program Keluarga Harapan (PKH) yang menyebabkan permintaan tinggi.
Pihaknya menyebut masalah harga cabai sudah dirapatkan oleh Dispaperta Kabupaten Batang dengan Provinsi Jawa Tengah.
“Opsinya itu salah satunya subsidi, dimana masih dirumuskan oleh Dispaperta Kabupaten Batang yang akan diserahkan Provinsi Jawa Tengah untuk mensubsidi,” tuturnya.
- Antisipasi Kelangkaan, Bhabinkamtibmas di Kota Tegal Monitoring Gas Elpiji
- Festival Durian, Momentum Petani Jatinegara Masuk Pasar Nasional
- Pemudik Melonjak, Konsumsi BBM di Jateng Meningkat Tajam