Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, menambal jalan berlubang di ruas jalan Banjarmangu-Pertigaan Gayam milik Provinsi Jateng. Dengan uang pribadi keluarga, bupati yang biasa disapa Wing Chinmenambal jalan berlubang sepanjang enam kilometer. Aksi itu dilakukan sebagai sindiran kepada Pemprov Jateng.
- Soal Bantuan Bagi Warga Terdampak PPKM Wali Kota Salatiga : Lebih Selektif, Warga Mampu Jangan Diberi
- SMA Taruna Nusantara kembali Luluskan Putra Putri terbaik Bangsa Angkatan XXXII
- BMKG: Kemarau di Jateng Bisa Sampai November
Baca Juga
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, menambal jalan berlubang di ruas jalan Banjarmangu-Pertigaan Gayam milik Provinsi Jateng. Dengan uang pribadi keluarga, bupati yang biasa disapa Wing Chinmenambal jalan berlubang sepanjang enam kilometer. Aksi itu dilakukan sebagai sindiran kepada Pemprov Jateng.
Ruas jalan yang ditambal tersebut merupakan jalur wisata Banjarnegara-Dieng, via Karangkobar dan merupakan jalan provinsi.
Budhi Sarwono mengungkapkan, kondisi jalan tersebut sangat banyak lobangnya dan sering menimbulkan kecelakaan lalu-lintas. Meski demikian, ia mengaku belum melaporkan secara khusus kepada pemerintah provinsi terkait kondisi jalan tersebut.
"Semoga Pemerintah Provinsi sudah mengetahui kondisi jalannya yang rusak melalui petugasnya di lapangan. Semua punya tanggung jawab masing-masing," tegas Budhi.
Bupati Wing Chin meminta kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memperhatikan kondisi jalan provinsi di wilayahnya. Sebab menurut dia, saat ini kondisi jalan semakin memprihatinkan.
"Kami laporkan ke Pak Gubernur, jalan Banjarnegara-Wanayasa sudah berlubang semua. Jadi mohon perhatiannya agar kami bisa melayani masyarakat. Sehingga masyarakat merasa aman dan wisatawan ke Dieng tidak kesulitan," ujarnya.
Karena tuntutan warga yang terus mendesak minta perbaikan jalan berlubang, BupatiWing Chinberinisiatif memperbaikinya dengan dukungan dana dari keluarga.
Setiap kepala daerah mempunyai kewajiban untuk peduli terhadap kondisi jalan di wilayah masing-masing. Meskipun status jalan tersebut bukan milik kabupaten.
"Ini anggaran pribadi. Kami punya kewajiban mau jalan nasional atau provinsi ini kan di wilayah Banjarnegara. Kami sebagai kepala daerah harus peduli," pungkasnya.
- Menerobos Palang, Kakek di Pemalang Nyaris Tewas Tertabrak Kereta
- Ratusan Warga Desa Pesantren Wanayasa Tutup Ramadhan dengan Aksi Donor Darah Masal
- Hasil Swab PCR Walikota Gibran Sudah Negatif