Soal Isu Hacker di PPDB, Ganjar: Karena Password Akun yang Belum Diubah

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, sampai saat ini evaluasi PPDB terus dilakukan. Hasilnya beberapa temuan terkait permasalahan dan laporan yang muncul dari orang tua serta Calon Peserta Didik (CPD). Salah satunya isu hacker.


“Setelah kita klarifikasi ternyata bukan hacker. Tapi ada satu sekolah yang passwordnya dibuatin sama semua,” ujar Ganjar usai menerima Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di kantornya, Rabu (6/7).

Cara tersebut, dipilih oleh sejumlah sekolah untuk memudahkan orangtua dan CPD saat aktivasi akun. Hanya saja, pemilik akun sebenarnya atau CPD tidak langsung mengubah password.

Akibatnya, lanjut Ganjar, ada oknum yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk masuk ke akun CPD lain dan mengubah data yang telah dimasukkan.

“Ini ada data dari telkom yang membantu kita, ternyata bisa kita trace dan dipastikan ternyata tidak ada hack tapi karena passwordnya ketahuan,” tegasnya.

Evaluasi lain terkait kuota kosong di beberapa sekolah. Untuk temuan ini, Ganjar mengatakan akan menunggu sampai akhir proses PPDB yakni hari terakhir pendaftaran ulang pada Kamis (7/7).

“Kita tunggu sampai besok apakah akan full mereka bisa masuk ke pendaftaran ulang, kalau tidak ada yang masuk ya saya sarankan diisi,” ujarnya.

Hasil pemetaan, kata Ganjar, masih banyak siswa kurang mampu yang belum mendapat sekolah. Opsinya, mereka akan diprioritaskan untuk mengisi kekosongan kuota tersebut.

Selain itu, dua sistem yang direncanakan sebagai solusi juga terus dimatangkan. Yakni menambah sekolah atau mengubah garis zonasi. Untuk itu, Ganjar meminta call center tetap aktif untuk menanggapi dan menjelaskan keluhan dari CPD.

“Evaluasinya sampai hari ini seperti itu maka saya minta agar call centernya masih hidup sehingga nanti masyarakat yang merasa dirinya dirugikan kita bisa memberikan informasi yang benar,” tegasnya.

Hingga hari ini, sebanyak 216.107 siswa yang ditereima dari total 288.733 pendaftar. Adapun daya tampungnya 217.745 dari total 592 sekolah.