Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar prihatin dan menyesalkan pernyataan dari dua oknum pakar dan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang disampaikannya melalui media sosial.
- Polres Lombok Utara Ungkap Peredaran Uang Palsu Lintas Provinsi
- Naik Status, Lapas Batang Siap Terima Napi Luar Daerah
- MAKI Laporkan Dugaan Penyelundupan Mobil Mewah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Baca Juga
Ketua PDM Karanganyar, Dr Muh Samsuri usai acara Halal Bi Halal warga Muhammadiyah se-Kabupaten Karanganyar, sampaikan bahwa komentar dari dua oknum BRIN tersebut dinilai provokatif dan membuat kegaduhan di masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah.
Pihaknya sangat prihatin dengan pernyataan oknum tersebut. Padahal mereka berasal dari kelompok intelektual namun sayang miskin adab. Pandai namun hanya di otak dan pikiran namun tidak sampai dihati.
"Jika oknum tersebut pandai pasti akan menghargai pendapat-pendapat yang lain," tegas Samsuri yang juga Rektor UMUKA ini kepada wartawan, Rabu (26/4)
Sudah pasti sebagai warga Muhammadiyah merasa sangat kecewa juga marah. Namun menyikapi kasus tersebut pihaknya memilih menghadapinya dengan cara elegan.
Yakni melalui jalur hukum, mana menyerahkan prosesnya ke aparat penegak hukum agar diproses sesuai hukum yang berlaku.
Beberapa tokoh muda Muhammadiyah Karanganyar sudah berkumpul untuk ikut serta menempuh jalur hukum.
"Agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi yang lain. Ini melukai betul karena salah satu oknum di BRIN tidak hanya satu dua kali berkomentar negatif dan memojokkan Muhammadiyah," tandasnya.
- Pemuda Ini Nekat Curi Motor Di Bengkel Milik Temanya
- Polisi Ungkap Identitas Mayat di Saluran Irigasi Padamara Purbalingga
- Kepolisian Masih Selidiki Kasus Pembunuhan di Comal