Srikandi PP Salatiga Bagikan 1000 Empon-empon Jamu

Bentuk partisipasi dalam melawan Covid-19 di Kota Salatiga, Srikandi Pemuda Pancasila membagikan 1000 empon-empon jamu dan wedang uwuh kepada masyarakat.


Pembagian empon-empon jamu dan wedang uwuh ini, selain dalam rangka melawan Covid-19, juga untuk memperingati Hari Kartini.

"Ini akan jadi modal sosial besar melalui kepedulian dan partisipasi perempuan untuk  cegah dan tanggulangi Covid-19," ujar Ketua DPC Srikandi Pemuda Pancasila Salatiga Dr.C.Maya Indah SH.MHum, Selasa (21/4/2020).

Ia menerangkan, hasil contact tracking pemerintah Kota Salatiga terhadap positif 3 dan 4 yang semuanya perempuan, ternyata tunjukkan 85 orang bisa berelasi dengan yang positif tadi tanpa penghalang.

"Untuk itu, refleksi di Hari Kartini ini, dengan  himbauan terbuka kami Srikandi Pemuda Pancasila Salatiga mengingatkan bahwa kita harus  punya "sense of crisis" bahwa saat ini kita sedang mengalami bencana nasional," tandasnya.

Perempuan berperan aktif untuk bangun kesadaran masyarakat mulai dari keluarga dan di tengah masyarakat untuk hentikan Covid-19.

"Jangan sampai kaum perempuan justru jadi penghalang percepatan penanganan Covid-19. Harus cerdas taati anjuran pemerintah, dan ikut andil dalam ubah stigma negatif Covid yang jadi batu sandungan untuk pemantauan dan pelaporan covid 19," pungkasnya.

Srikandi Pemuda Pancasila Salatiga tegaskan bahwa pemerintah punya kewajiban untuk memenuhi hak asasi masyarakat untuk dapatkan hak atas kelangsungan hidup, hak kesehatan, hak sosial ekonomi bagi yang terdampak Covid-19.

"Mulai dari cegah, tangkal, pantau, pelaporan, hingga pada penyaluran program bantuan sosial supaya tepat dan sampai sasaran," imbuhnya.

Sementara, dalam aksi bagi-bagi Empon-Empon dan Wedang Uwuh belasan Kartini era milenial itu mencoba membangun pihak-pihak tertentu khususnya kalangan lanjut usia dalam upaya menumbuhkan imun ditengah kegalauan Corona Virus.

Dengan sasaran tukang becak, kusir andong, PKL dan panti jompo, sedikitnya 1000 paket hasil bumi khas Nusantara ini disebar di beberapa titik strategis di Kota Tertoleran di Indonesia ini.

Aksi unik dan menarik ini, banyak menarik perhatian masyarakat.

Selain itu para Srikandi mengenakan 'Jarik' atau kain lurik khas Jawa.

Hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan kembali generasi muda tanah air senantiasa tidak lupa warisan budaya bangsa.

Karena yang dibagikan adalah kekayaan alam lokal yang bisa membantu daya tahan tubuh untuk mencegah penularan penyakit.

"Tapi dalam situasi terdampak covid ini, belum tentu masyarakat bisa dengan mudah mendapatkannya," tandasnya.