Stabilkan Harga Jagung, Peternak Ayam Petelur Dapat Subsidi Pakan

Membantu efisiensi operasional peternak ayam petelur akibat tingginya harga komponen utama pakan (komoditas jagung), Presiden Jokowi melalui Koperasi Pinsar Petelur Nasional (PPN) bantu pasokan jagung bagi peternak.


Bantuan subsidi pakan ternak berupa jagung ditujukan bagi 30 ribu peternak ayam petelur seluruh Indonesia. Dengan harga subsidi Rp. 4500 per kilo.  

Bantuan tersebut bentuk respons cepat untuk memberikan stabilitas pasokan dan harga karena jagung merupakan salah satu bahan baku utama pakan sehingga jika harga jagung terlalu mahal berdampak pada peningkatan biaya usaha ternak.  

"Kami dari PPN mendapat amanat dari Presiden Jokowi untuk penyaluran bantuan jagung 

untuk Soloraya dan sebagian Jawa Tengah sebanyak 2.000 ton," jelas Sekretaris PPN Cabang Soloraya Heru Santoso, Selasa (6/10).

Diharapkan dengan adanya bantuan Cadangan Stabilisasi Harga Pangan CSHP dapat berpengaruh mendorong stabilitas harga telur. 

Heru menambahkan bantuan pakan ini upaya pemerintah untuk mengatasi naiknya harga pakan dan anjloknya harga telur belakangan ini hingga dibawah Harga Pokok Produksi (HPP). 

"Kita bekerja sama dengan Bulog untuk pemenuhan kebutuhan jagung,  karena kita butuhkan dalam jumlah besar dan harga juga sesuai dengan Permendag Nomor 7 Tahun 2020," imbuhnya. 

Saat ini harga jagung di pasaran sudah menyentuh level Rp. 6.000-Rp6.300 per kilonya. Jika harga jagung  sudah diatas harga acuan Kemendag, sementara harga telur di bawah acuan Kemendag  peternak pasti merugi banyak.  

Terlebih lagi, belakangan ini harga telur jatuh dipasaran juga turun di harga Rp13.000/Kg - Rp15.000/Kg. Biasanya jika harga normal mencapai Rp.19.500/Kg - Rp. 22.000/Kg. 

"Sehingga untuk membantu peternak Presiden Jokowi menggelontorkan bantuan bagi peternak membangkitkan kembali harga telur,"  tandasnya.