Penanganan pasien anak-anak berkaki pengkor yang dilakukan Rumah Sakit (RS) Aisyah Kudus memiliki tingkat kesuksesan tinggi, jika dibandingkan dengan rumah sakit lainnya di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tercatat sebanyak 11 pasien dengan rentang usia 2 hari hingga 4 tahun berhasil ditangani oleh rumah sakit setempat.
- Dua Warga Luar Semarang Positif Omicron Masih Dirawat
- Muncul Varian Mu, Kadinkes Kota Pekalongan Minta Pemerinta Pusat Perketat Screening
- Kasus Covid-19 di Purbalingga Mulai Merangkak Naik
Baca Juga
Keberhasilan tersebut terungkap dari paparan Direktur RS Aisyiyah Kudus, dr. Indah Rosiana, MARS, saat perayaan Hari Kaki Pengkor Sedunia Clubfoot Day atau Hari Kaki Pengkor Sedunia, di aula RS setempat, Minggu (23/6).
Indah mengatakan, kaki pengkor adalah kondisi kaki yang menekuk akibat jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang berukuran lebih pendek dari biasanya.
“Hari Pengkor Sedunia merupakan perayaan internasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kondisi kaki pengkor yang dialami oleh anak-anak,” terang Indah.
Dalam menangani pasien kaki pengkor, kata Indah, pihak Rumah Sakit Aisyiyah Kudus berkolaborasi dengan Tim Mentari Clubfoot Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Dengan pasien yang banyak dengan tingkat kesuksesan yang tinggi, imbuh Indah, tentunya pasien membutuhkan maintenance yang cukup lama.
“Sehingga perlu dukungan orangtua, lingkungan dan tenaga kesehatan terutama dokter ortopedi maupun dari rumah sakit yang terus memfollow up,” ujar Indah.
Menurut Indah, pihak RS Aisyiyah Kudus dan Tim Mentari Clubfoot akan terus memantau, apakah pasien memang benar memakai sepatu khusus atau brace bantuan dari Mentari Clubfoot tersebut.
Sedangkan pelayanan di RS ‘Aisyiyah Kudus untuk pasien clubfoot, imbuh Indah, meliputi berbagai langkah untuk memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan yang optimal.
“Proses pengobatan dengan metode ponseti dimulai dari usia 0 hingga 4 tahun, dan melibatkan pemasangan gips, operasi reparasi tendon, dan pemasangan brace,” jelasnya.
Bagi para pasien kaki pengkor dari luar Kudus, RS Aisyiyah Kudus membuka layanan rujukan pasien dari Kabupaten Pati, Jepara, Demak dan Grobogan.
"Ini salah satu program MPKU PP, salah satunya adalah Mentari Clubfoot yang membantu pelayanan pasien pasien yang memiliki kaki pengkor untuk ditangani di Rumah Sakit Aisyah Kudus,” tukasnya.
Dalam perayaan Clubfoot Day kali ini, Indah sengaja mengundang sejumlah Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) di wilayah Karesidenan Pati. Diantaranya Rumah Sakit Sarkies, RS PKU Mayong, RS PKU Jepara, RS PKU Demak, RS Fastabiq Pati dan dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas.
"Kami mengundang mereka, harapannya ikut mencarikan atau sasaran yang tepat untuk adik-adik yang usianya sudah sesuai dengan tatalaksana kaki bengkok, sehingga deteksi lebih dini dan prosesnya akan lebih baik,” paparnya.
Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus berkomitmen sungguh-sungguh melayani tatalaksana pelayanan pasien dengan kaki pengkor. Yakni mulai proses pendaftaran sampai dengan pasien dinyatakan selesai pengobatan secara gratis.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Khansa Maria dari Tim Mentari Clubfoot MPKU PP Muhammadiyah menambahkan, Mentari Clubfoot telah menunjuk lima rumah sakit mitra untuk penanganan pasien kaki pengkor.
Lima RS mitra yakni RS PKU Muhammadiyah Yogya, RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, RSI Muhammadiyah Tegal, dan RS ‘Aisyiyah Kudus.
"Metode Ponseti adalah perawatan non-bedah untuk kaki pengkor yang mencakup manipulasi lembut pada kaki diikuti dengan pemasangan gips dan penyangga sementara,” tuturnya.
Khansa menegaskan, metode ini telah terbukti efektif mengkoreksi kaki pengkor jika diterapkan sejak dini. Yakni idealnya mulai dari usia 0 hingga 4 tahun.
Ia memaparkan, Mentari Clubfoot memberikan bantuan tatalaksana perawatan anak dengan clubfoot. Salah satunya konsultasi dokter, pemasangan gips, operasi reparasi tendon (tenotomy), dan pemasangan sepatu khusus (brace) dengan Metode Ponseti.
"Selain itu, Mentari Clubfoot juga memberikan bantuan untuk hal-hal yang tidak tercover oleh BPJS Kesehatan," tambahnya.
Untuk diketahui, perayaan Hari Kaki Pengkor Sedunia mengusung tema "Mari Peduli Sesama untuk Langkah yang Seimbang". Kegiatan kali ini menyoroti pentingnya kesadaran dan penanganan dini terhadap kelainan bawaan lahir .
Agenda peringatan Hari Kaki Pengkor Sedunia, seharusnya dirayakan setiap tanggal 3 Juni. Namun karena padatnya agenda Milad RS Aisyiyah Kudus ke 45, sehingga peringatannya baru digelar Minggu pagi.
Direktur RS Aisyiyah Kudus, dr. Indah Rosiana, MARS, saat perayaan Hari Kaki Pengkor Sedunia, di aula RS setempat. Arif Edi Purnomo/RMOLjateng
- Tim Papan Atas Mendominasi Pekan ke 17 Sukun U23 League
- Peluang Bacin Evolution Bidik Juara Sukun U17 League Makin Terbuka
- Tiga Tim Papan Atas Membuka Kans Raih Juara Sukun U17 League