Tahan Diri Untuk Tidak Politisasi Kemenangan Zohri

Indonesia cukup bangga dengan raihan M. Lalu Zohri sebagai juara 100 meter putra Kejuaraan Dunia Junior Atletik di Finlandia beberapa waktu lalu.


Namun, kemenangan yang diraih Zohri tersebut ternyata dijadikan konsumsi politisasi oleh pihak-pihak tertentu seperti dikutip dari Kantor Berita Politik

Seperti klaim pihak yang berjasa membiayai Zohri, momen juara Zohri dengan logo parpol tertentu, insiden bendera Merah Putih yang diambil dari official atletik Polandia, dan penolakan Zohri atas bantuan Presiden Jokowi untuk renovasi rumah Zohri di Lombok, NTB.

Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga mengatakan, politisasi atas raihan Zohri sebagai juara dunia sudah menyangkut ranah pribadi dan mengganggu privacy Zohri.

"Yang berarti melanggar HAM Zohri, karena Zohri tentu saja tidak menginginkan politisasi atas kemenangannya, dan politasasi isu berkedok kemenangan Zohri sudah dibantahnya," ujar Andy

Diharapkan semua pihak dapat menahan diri, tidak perlu membawa kemenangan Zohri dengan isu politisasi yang meresahkan dan membuat kegaduhan baru di masyarakat.

"Kami himbau agar pihak-pihak tertentu yang mempolitisasi kemenangan Zohri lewat media sosial segera menghentikan aksi politasinya dengan memberikan waktu dan kesempatan bagi Zohri untuk mempersiapkan diri dalam mengharumkan bangsa ini di event-event selanjutnya," demikian Andy.