Indonesia cukup bangga dengan raihan M. Lalu Zohri sebagai juara 100 meter putra Kejuaraan Dunia Junior Atletik di Finlandia beberapa waktu lalu.
- Wakil Ketua DPRD Jateng : Olahraga Bentuk Karakter dan Disiplin Diri
- Dance Sport Semarang Gondol 6 Medali Emas di Porprov Jateng 2023
- Laga Berakhir Imbang Lawan Bhayangkara FC, Persiku Gagal Persembahkan Kemenangan
Baca Juga
Namun, kemenangan yang diraih Zohri tersebut ternyata dijadikan konsumsi politisasi oleh pihak-pihak tertentu seperti dikutip dari Kantor Berita Politik
Seperti klaim pihak yang berjasa membiayai Zohri, momen juara Zohri dengan logo parpol tertentu, insiden bendera Merah Putih yang diambil dari official atletik Polandia, dan penolakan Zohri atas bantuan Presiden Jokowi untuk renovasi rumah Zohri di Lombok, NTB.
Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga mengatakan, politisasi atas raihan Zohri sebagai juara dunia sudah menyangkut ranah pribadi dan mengganggu privacy Zohri.
"Yang berarti melanggar HAM Zohri, karena Zohri tentu saja tidak menginginkan politisasi atas kemenangannya, dan politasasi isu berkedok kemenangan Zohri sudah dibantahnya," ujar Andy
Diharapkan semua pihak dapat menahan diri, tidak perlu membawa kemenangan Zohri dengan isu politisasi yang meresahkan dan membuat kegaduhan baru di masyarakat.
"Kami himbau agar pihak-pihak tertentu yang mempolitisasi kemenangan Zohri lewat media sosial segera menghentikan aksi politasinya dengan memberikan waktu dan kesempatan bagi Zohri untuk mempersiapkan diri dalam mengharumkan bangsa ini di event-event selanjutnya," demikian Andy.
- Bank Bapas 69 Bakal Gelar Sepeda Gembira Meriahkan Hari Jadi Kota Mungkid
- Jimmy Senduk Ditunjuk PB Boling Jadi Ketua Panitia Musornas
- Turnamen Mobile Legend Siap Cetak Atlet E-sport