- Tak Dilengkapi Wahana Permainan, Pasar Dugderan Ramai Pengunjung
- Wali Kota Gibran Dapat Gelar Bangsawan Dari Keraton Solo
- Jaga Tradisi, Sesaji Rewanda Kembali Digelar
Baca Juga
Tahun baru Imlek Sabtu (10/02) dirayakan oleh warga etnis Tionghoa dengan berkumpul bersama keluarga besar masing-masing.
Puncak dari kumpul bersama adalah makan bersama yang menyimbolkan keakraban bersama seluruh anggota keluarga.
Hal ini dilakukan tokoh Tionghoa Semarang, Po Soen Kok. Laki-laki yang merupakan seorang tokoh pengusaha yang juga pendiri perkumpulan alumni sekolah Tionghoa Hwee Kwan Semarang (THHKS) ini menggelar silaturahmi dengan keluarga besarnya.
Momen tahun baru Imlek dirasa sangat berharga baginya karena tidak bisa setiap saat anggota keluarga besarnya bisa berkumpul dalam satu momen lantaran kesibukan sehari-hari.
"Ini kumpul keluarga besar, anak-anak, cucu-cucu, menantu, keponakan, famili dan karyawan. Ya (kami) bersama-sama merayakan tahun baru Tionghoa. Makan bersama dan ada pertunjukan barongsai," kata Po Soen Kok, di sela-sela acara di kediamannya di Semarang, Sabtu (10/02) sore.
Pertunjukan seni tradisional khas Tiongkok yaitu barongsai ikut pula meramaikan suasana pertemuan keluarga di tahun baru ini.
Yang khas dari pertemuan keluarga adalah begitu bertemu saling mengepalkan kedua tangan di depan dada, sebagai Pai Cia (penghormatan), sambil mengucap "Kiong Hie" (salam keberlimpahan rejeki).
Kumpul keluarga di saat sincia juga dilakukan keluarga lain.
"Kalau ini tradisi turun temurun ya. Tradisi sejak leluhur sampai orangtua saya, kalau Imlek ya kumpul keluarga, makan bersama," kata Lenny, yang sehari-hari melakukan kegiatan bisnis di Jalan Pekojan, Pecinan Semarang.
- Bertahan Ditengah Perkembangan Zaman, Waroeng Semawis Padukan Unsur Tradisional dan Modern
- Kerajinan Bongpay Pecinan Semarang Sudah Berdiri Sejak 130 Tahun Lalu
- Libatkan Ormas Islam, 47 Peserta Andil Di Pawai Taaruf 1 Muharram 1447 H/2024 M