Produksi peraturan daerah (perda) pemerintahan provinsi Jawa Tengah bakal menurun pada 2010.
- Ribuan Netizen Puji Unggahan Wali Kota Semarang Soal Design MRT
- Bupati dan DPRD Purbalingga Setujui Tujuh Raperda Menjadi Perda
- Pengungsian Korban Banjir Demak Kota Dipusatkan di Wisma Halim
Baca Juga
Sekretaris DPRD Jawa Tengah, Indra Surya mengatakan, pada Program Legislatif Daerah (Prolegda) 2019, usulan raperda murni delapan.
"Lalu perda APBD tiga, jadi total ada 11 raperda yang rencananya dibahas," katanya di kantornya, Senin (10/12).
Ia mengakui jumlah itu hanya separuh dibanding 2018. Namun, ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya.
Indra menyebut jumlah produksi raperda menurun karena tahun depan merupakan akhir masa jabatan 100 anggota DPRD Jateng.
Lalu dalam rangka tahun politik, para anggota legislatif jelas bakal sibuk.
"Tapi Jateng lebih baik dibanding daerah lain yang paling hanya tiga atau empat," jelasnya.
Adapun dari 20 prolegda tahun 2018, sekitar 14 raperda sudah tuntas.
Lalu, dua raperda sudah siap diparipurnakan dan dua raperda lainnta menunggu hasil fasilitasi kemendagri.
"Hanya ada satu perda yang ditunda yaitu tentang Holding karena masalah aturan dari pusat," jelasnya. 
- Pemprov Jateng 'Obral' 43.569 Perizinan Selama 2023
- Pemkot Semarang Buka Lelang Jabatan, ASN Lingkup Pemprov Jateng Boleh Ikut
- Pj Wali Kota Salatiga Ngeluh Anak Buahnya Kebanyakan 'Ngonten'
