Wajah Kota Lama Semarang sekarang ini tak bisa sekedar lagi dipandang sebagai ikon wisata. Tetapi, mulai bergeser dalam perkembangannya. Paket wisata bagi pengunjung ditawarkan juga semakin lengkap dengan hadirnya banyak sekali restoran dan kafe mewah.
- Dorong Argowisata di Madukara, Anggota DPRD Banjarnegara Ungkap Hal ini
- Revitalisasi Tahap Pertama Kawasan Pecinan Selesai Awal 2025 Ini
- Obyek Wisata Kitagawa Tembus 400% Pengunjung Saat Tahun Baru
Baca Juga
Tempat nyaman, bagus, dan menawarkan pilihan kuliner beragam membuat wisatawan lokal dan luar daerah dapat lebih menikmati Kota Lama. Konsepnya Kota Lama kini bukan sekedar piknik tetapi bisa sekaligus nongkrong.
Puluhan restoran dan kafe berkelas berjajar di sepanjang Kawasan Kota Lama. Pengunjung pun dapat nyaman bisa wisata serta sambil menikmati suasana dengan konsep nongkrong santai.
Terkait ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso, mengatakan konsep wisata agar berbenah menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan. Sekarang ini, pariwisata juga harus bisa menggabungkan diri dengan perekonomian.
"Pasti kita sesuaikan dengan tuntutan kebutuhan wisatawan. Jadi, di tempat-tempat wisata pilihannya beragam butuh apapun lengkap," kata Wing, Senin (08/07).
Namun, meski semakin ramai dan lengkap, Wing pun menilai, pembangunan serta pengembangan kawasan di Kota Lama tidak akan mengubah konsep aslinya sebagai Ikon Wisata Sejarah di Kota Semarang.
Tujuannya agar untuk memberikan pilihan ke wisawatan supaya bisa menikmati keindahan Kota Lama.
"Konsepnya tetap. Nggak mungkin kita ubah menjadi di luar nilai artistiknya sebagai Ikon Wisata Sejarah Semarang. Justru untuk menggabungkan tampilan nuansa sejarah kental era kolonial dengan konsep modern sekarang," terang Wing.
- Kenapa Jiwa, Semangat, Dan Nilai Juang '45 Masih Penting Buat Kita?
- Bill Gates Dan Donasi Yayasannya Kepada USAID
- Keluarga Darso Minta Kasusnya Segera Diselesaikan