Tekan Kasus Kekerasan Pada Perempuan dan Anak, Kecamatan Semarang Barat Tingkatkan Kualitas Pendampingan

Camat Semarang Barat Elly Asmara.
Camat Semarang Barat Elly Asmara.

Maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dewasa ini membuat lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang perlindungan terhadap perempuan dan anak terus memperketat kualitas pendampingan dan penyelesaian kasus.


Camat Semarang Barat, Elly Asmara mengatakan upaya pendampingan terhadap permasalahan-permasalahan seputar kekerasan perempuan san anak di Kecamatan yang Ia pimpin ini terus menjadi perhatian dan akan meningkatkan kualitas pendampingan dengan lebih baik.

Elly menyebut di Kecamatan Semarang Barat memang ada sejumlah permasalahan terkait perempuan dan anak yang perlu menjadi perhatian. Bahkan selama ini Jaringan Perlindungam Perempuan dan Anak (JPPA) di masing-masing Keluharan yang merupakan binaan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) bersama Sang Puan (Sayang Perempuan dan Anak) dan pusat pelayanan terpadu (PPT) terus didorong untuk bisa memberikan pendampingan hingga penyelesaian kasus yang tengah terjadi di lingkungan Kecamatan Semarang Barat.

“Kalau JPPA itu lebih menangani pasca kejadian jadi rehabilitatif dan Re integratif, kalau Sang Puan lebih pada penanganan preventif dan advokatif, dna di Kecamatan juga ada PPT, ini nantinya berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pendampingan,” kata Elly kepada RMOLJateng, Jumat (4/11).

Elly menyebut sejauh ini ada beberapa permasalahan yang ditangani misalnya terkait dengan perebutan anak antara orang asuh dna orang tua kandung. Namun yang menjadi poin penting, lanjut Elly, bukan masalah siapa yang bisa mendapatkan hak asuh, melainkan lebih pada pendampingan untuk tumbuh kembang anak tersebut.

“Peran secara umum sudah bagus tapi kita perlu peningkatan kualitas harus ada edukasi lagi misal harus ada proses hukum dari masalah tersebut. Jadi kita berikan solusi, pendampingan hingga musyawarah atas masalah tersebut,” tuturnya.

Elly mengungkapkan jika belum lama ini juga ada seminar dengan narasumber Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, yang ia nilai seminar ini sangat penting terutama tentang bagaimana pendampingan dilakukan hingga pemecahan permasalahan terutama untuk kasus kekerasan baik terhadap perempuan maupun anak. 

“Beberapa waktu lalu kami juga mengikuti seminar pola asuh anak dengan cinta bersama Kak Seto. Ini penting sekali karena bisa memberikan pembekalan dan edukasi terhadap tenaga pendidik dan orang tua,” paparnya.

Selama ini, lanjutnya, kekerasan pada anak, selain terjadi dilingkungan keluarga juga kerap terjadi di lingkungan sekolah, seperti kasus bullying. Kasus bullying di lingkungan sekolah, menurut Elly memang harus diantisipasi dengan memberikan edukasi di lingkungan sekolah.

“Harapannya dengan era teknologi saat ini, kan bully an saat ini lebih ngeri disini peran orang tua atau pendamping itu perannya lebih dalam jadi benar-benar mengarahkan remaja terutama perempuan dan anak untuk lebih sayang terhadap diri sendiri bahwa perempuan berharga,” pungkasnya.