Tiga Hari Terendam Banjir, Ribuan Warga Perum Pondok Raden Patah Alami Krisis Air Bersih

Hari ketiga banjir rob, ratusan warga Perum Pondok Raden Patah, Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak, mulai mengalami krisis air bersih.


Rabu (25/5) siang, ratusan warga terdampak, harus bolak balik untuk mengambil air bersih di ujung jalan, RW 3 Perum Pondok Raden Patah. Dengan membawa derigen, warga yang pada umumnya lansia, terpaksa mengambil air untuk kebutuhan mandi dan minum.

Para lansia ini sebagian besar menolak untuk mengungsi dan memilih bertahan di perumahan, dengan alasan rumah masih bisa ditempati. "Disuruh anak saya untuk ngungsi di Ungaran, tapi saya gak mau. Saya masih bertahan di sini (rumahnya), meski kalau banjir tinggi, ya ngungsi di mushola," ujar Ismaniah.

Meski harus bolak balik, warga rela mengangkut air bersih yang diisi di galon dengan tergopoh gopoh menyeberangi banjir menuju rumahnya. "Ya sedikit demi dikit. Mau gimana lagi, gak ada yang disuruh suruh di rumah," kata Rukmini.

Air bersih ini merupakan bantuan yang diberikan oleh sejumlah pihak, seperti Pemda Demak melalui BPBD, Dinas Sosial, PMI, PDAM, dan Kementriaan Sosial Jawa Tengah. Selain itu, Gereja Ignatius Banjardowo Semarang, juga memberikan bantuan air bersih 3000 liter perhari yang diambil dari Kabupaten Semarang.

"Ini kemanusian, Kami melihat banyak warga yang membutuhkan air bersih selama banjir merendam rumah mereka. Sekitar 3000 liter perhari kami kirim, dan sengaja kami taruh di tandon ujung gang, biar warga ini ambil sendiri tanpa rebutan," kata Suster Gereja, Benevita Hati.

Di hari ketiga, banjir rob di Perum Pondok Raden Patah Sayung masih merendam ribuan rumah. Debit air terlihat surut mulai dinihari hingga pagi. Sementara, air kembali naik mulai pukul 11.00 wib hingga malam hari.