Tim Kemensos Turun Dampingi Belasan Santriwati Korban Kekerasan Seksual Pengasuh

Tim Kementerian Sosial (Kemensos) turut mendampingi belasan korban kekerasan seksual terjadi di sebuah pondok pesantren (ponpes) di desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.


"Tim dari kemensos turun langsung, kami turut mendampingi jika tim turun ke sini (Batang)," kata Kepala Dinas Sosial Batang, Joko Tetuko, Jumat (14/4). 

Salah satu bentuk pendampingan adalah memfasilitasi para santri hendak pindah sekolah baik ke SMP maupun SMK yang baru. 

Tim Kemensos juga akan mendampingi proses penyembuhan psikologis. Lalu, juga pengajuan bantuan modal usaha dari Kementerian Sosial bagi korban dari keluarga tidak mampu. 

"Para korban juga mendapatkan bantuan peralatan sekolah. Nanti tim kemensos akan mendatangi satu persatu ke rumah korban," ujarnya. 

Sebelumnya, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkap modus pencabulan oknum pengasuh sebuah pondok pesantren, bernama Wildan Mashuri Amin (57), di Batang pada belasan santriwatinya. Ponpes itu berada di Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. 

"Yang lapor 14 korban, hasil visum et reperetum, delapan sobek. Lalu enam (santriwati) tidak sobek, kalau yang ini pencabulan, mungkin digrepe-grepe. Masih kami kembangkan," kata Kapolda Jateng saat konferensi pers di Mapolres Batang, Selasa (11/4). 

Ia menyebut, modus tersangka Wildan adalah pada pagi hari membangunkan santriwati. Lalu diajak ke kantin atau tempat lain untuk diajak bersetubuh. 

Ajakan bersetubuh itu disertai dengan janji, para korban, akan mendapat karomah serta buang sial.  Proses itu diiringi dengan ijab kabul tanpa saksi. 

"Lalu diberikan sangu atau jajan dan tidak boleh lapor sudah sah sebagai suami istri ke orangtua. Aksi itu sudah dilakukan sejak 2019," tuturnya.