Potensi cuaca ekstrem pada peralihan musim harus diantisipasi dengan meningkatkan pengembangan mitigasi bencana yang mudah dipahami masyarakat luas.
- Dicatut Namanya Dalam SIUP Palsu, Hendi : Pemkot Semarang Kok Logonya DKI Jakarta
- Perlindungan Anak Di Masa Pandemi Harus Diperhatikan
- Sido Muncul Setujui Bagikan Dividen Rp1,14 triliun dalam RUPST 2022
Baca Juga
"Memasyarakatkan mitigasi bencana di negeri yang dikelilingi gunung berapi dan potensi cuaca ekstrem ini merupakan upaya yang sangat penting," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/11).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino moderat akan berakhir di Februari 2024. Tahun depan pada bulan Maret, El Nino masih ada tapi sudah lemah semakin menuju netral.
Ketika El Nino mulai berakhir, suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur akan mulai mendingin. Hal ini menyebabkan pusat pertumbuhan awan kembali bergeser ke wilayah Indonesia. Akibatnya, curah hujan di Indonesia akan meningkat.
Menurut Lestari berbagai dampak perubahan cuaca yang berpotensi menimbulkan bencana harus diantisipasi dengan sebaik-baiknya.
Dengan kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana alam, Rerie sapaan Lestari, sudah seharusnya setiap warga negara dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman yang memadai dalam memitigasi ragam bencana yang dihadapi.
Upaya peningkatan pemahaman mitigasi bencana, menurut Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar di berbagai jenjang pendidikan.
Selain itu, tambah dia, berbagai sosialisasi terkait mitigasi bencana juga bisa diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat, sehingga pengetahuan dan pemahamannya bisa meluas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berupaya mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, antara lain dalam bentuk program Desa Tangguh Bencana (Destana).
Capaian Destana yang diinisiasi BNPB sejak 2012 sampai dengan 2024 baru sebanyak 1.506 desa dari total 53.000 desa di Indonesia.
Semakin banyak masyarakat di segala lapisan memahami mitigasi bencana, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, upaya penanggulangan bencana diharapkan akan semakin baik.
Karena, tegas Rerie, sejatinya upaya penanggulangan bencana alam membutuhkan keterlibatan para pemangku kebijakan dan seluruh lapisan masyarakat untuk menjamin perlindungan dan keselamatan setiap anak bangsa.
- Lestari Moerdijat : Bangun Kepedulian dan Solidaritas Warga Hadapi Virus Corona
- Kanker Payudara Serang Generasi Muda, Upaya Preventif Harus Masif
- BMKG Ingatkan Dampak El Nino, Masyarakat Diminta Waspada