Berawal dari keterpurukan bisnis mebel keluarganya 10 tahun lalu, Mita Nurul Fajar Indah bertekad membesarkan dan mengembangkan bisnis keluarganya.
- Arus Mudik dan Balik Lancar, Hendi Sampaikan Terima Kasih
- Dinkes Solo Targetkan Vaksin Bagi Pelajar Selesai Akhir September
- Posko Crisis Center Dibangun di Lapas Tangerang
Baca Juga
Bukan mengembangkan bisnis mebelnya melainkan pernak-pernik asesoris mebel maupun kebutuhan rumah dari bahan kuningan.
Tidak mudah Mita membesarkan Heritage Brass yang dikelolanya, penuh perjuangan dan air mata.
“10 tahun lalu bisnis mebel keluarga kami mengalami kemunduran, namun banyak pelanggan yang terus membantu tapi bukan mebel melainkan pernak-perniknya dan asesoris dari kuningan. Dari situlah kami mengembangkannya,” ujar Mita saat media Workshop di showroomnya di Pakintelan Gunungpati, Rabu (17/5/2023).
Dalam perjalanan bisnisnya, Mita hanya mengandalkan income dari ekspor yang hasilnya tidak menentu. Pasalnya, bisnis berjalan hanya mengandalkan orderan.
“Tahun 2015 saya mengenal Tokopedia, tapi waktu itu saya sebagai pembeli untuk kebutuhan saya. Berjalannya waktu saya belajar bagaimana cara jualan di Tokopedia,” tambahnya.
Dari situlah omset mulai meningkat dan hingga saat ini dari Tokopedia sendiri berkontribusi 30 persen dari seluruh omset Heritage Brass.
“Penjualan saya dari ekspor, jualan offline dan jualan online melalui Tokopedia. Dari Tokopedia sendiri menyumbang 30 persen dari total omset,” ujar Mita yang tidak menyebutkan nominal omsetnya.
Sementara itu Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Regional) Tokopedia, Rizky Juanita Azuz menegaskan Tokopedia terus berupaya memberikan panggung bagi para pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal.
Hal ini agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, sekaligus berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional melalui teknologi, serta mendorong pemerataan ekonomi secara digital.
“Menurut data internal Tokopedia tercatat bahwa kategori Makanan & Minuman, Kesehatan, Otomotif, Pertukangan serta Handphone & Tablet merupakan kategori dengan transaksi tertinggi di Kota Semarang pada kuartal I 2023,” ujar Rizky.
Rizky juga mengatakan, Kecamatan Semarang Barat, Pedurungan, Semarang Tengah, Tembalang dan Semarang Selatan sebagai kecamatan dengan jumlah penjual tertinggi.
“Sedangkan Kecamatan Tembalang, Pedurungan, Semarang Barat, Banyumanik, dan Semarang Tengah sebagai kecamatan dengan jumlah transaksi tertinggi,” ujarnya.
Tren tersebut turut didorong oleh berbagai kampanye inisiatif Hyperlocal serta upaya Tokopedia dalam mendukung UMKM lokal agar meraja di negeri sendiri.
“Dengan mengusung teknologi geo-tagging, Tokopedia mendekatkan penjual dengan pembeli setempat agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh tanpa perlu pindah ke kota besar untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” terang Rizky.
Heritage Brass merupakan salah satu UMKM asal Semarang yang turut meningkatkan jumlah pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi untuk mengembangkan bisnis.
- Maximus Gladiator Optimistis Papua Setara dengan Provinsi Lain
- MPR RI : Segera Persiapkan Norma Baru dalam Keseharian Demi Terkendalinya Covid-19 di Tanah Air
- Kapolda Jateng Apresiasi Pelatihan UMKM Alumni Akabri 1996