Tolak 'Bullying', SMP Negeri 2 Salatiga Tandatangani Fakta Integritas

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 02 Salatiga tegas menolak adanya upaya-upaya Perundungan/ 'Bullying'.


Penolakan ini, ditandai dengan penandatanganan Fakta Integritas Anti Perundungan/Bullying di Halaman Sekolah setempat, Senin (15/8).

Dibalut dalam Upacara HUT Pramuka ke-61, penandatanganan Fakta Integritas Anti Perundungan/Bullying itu satu bentuk Komitmen Bersama Peserta Didik SMP 2 Salatiga oleh Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit, Komite Sekolahan, Guru serta perwakilan siswa dalam hal ini Ketua OSIS.

Selain penandatanganan Anti Perundungan/Bullying secara bersama-sama pengarahan terkait Bijaksana dalam Bermedia Sosial juga menjadi penekanan utama Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit.

Dalam amanatnya, Dance mencoba bernostalgia saat ia masih mengenakan pakaian Pramuka 41 tahun lalu.

Ia pun berkesempatan berdialog dengan para siswa-siswi terkait berdirinya Pramuka. Beberapa pertanyaan ia lontarkan.

"Apa artinya Pramuka, Praja Muda Karana memiliki arti Pemuda / orang muda yang berkarya. Jangan dilihat dari bajunya, tapi karyanya. Itu baru namanya Pramuka," kata Dance dalam amanatnya.

Ia pun bertanya, siapa diantara siswa yang telah mencetak karya hingga menghasilkan uang. Termasuk, seorang balita bernama Eel yang masih berusia 8 bulan telah berkarya menghasilkan Rp 20 juta per bulan.

"Dengan kreatifitas ibundanya, anak Pulutan ini mengalahkan saya menjadi Ketua DPRD dalam hal penghasilan. Tapi kalian bisa mendapatkan nilai yang sama kalau punya karya dan tidak perlu menjadi seorang Mahasiswa terlebih dahulu. Sekaligus, berhati-hatilah bermedsos dan tidak melakukan 'bullying' namun gunakan uuntuk hal yang positif," ungkap Dance.

Pada akhirnya, Dance berpesan, agar anak didik di SMP Negeri 02 Salatiga berkarya dengan menggunakan medsos secara bijaksana dapat menghasilkan satu yang berguna cerminan Pramuka Indonesia.

Ditengah Upacara Dance berkesempatan melakukan penandatanganan fakta integritas didampingi Kepala Sekolah SMP Negeri 02 Salatiga Mudjiati Mpd, Komite Sekolah, Guru serta siswa yang diwakili Ketua OSIS.

Sementara, Kepala Sekolah SMP Negeri 02 Salatiga Mudjiati Mpd mengatakan, penandatanganan Anti Perundungan/ Bullying merupakan program digagas internal Sekolahan yang ia pimpin.

Cara pencegahan dengan mengajak anak melakukan permainan mencegah adanya upaya-upaya Perundungan/ Bullying.

"Selian itu, kami juga selalu menyampaikan di tiap pembelajaran untuk tidak melakukan bullying serta  berhati-hati menggunakan medsos," tandas Mudjiati.

Sehingga, pihak sekolahan diakuinya tidak hanya mensosialisasikan pemahaman anti Perundungan / bullying saat upacara saja tapi juga di sela-sela kegiatan belajar mengajar.

Ia pun bersama Koordinator Kesiswaan selalu melakukan pemantauan lewat pemeriksaan HP, tak hanya secara teknis, pihak sekolahan juga menugaskan sejumlah siswa mengawasi medsos teman-temannya.

Dibenarkan Koordinator Kesiswaan  Sulistyorini Spd. Jumlah 720 siswa-siswi SMP Negeri 02 Salatiga, menjadi perhatian serius sekolahan menanamkan tidak melakukan bullying baik di lingkungan maupun di luar sekolahan.

Usai kegiatan Upacara dan sosialisasi Anti Perundungan/Bullying Ketua DPRD Salatiga berkesempatan menari Fkastmoob Gugur Gunung dan pengumpulan "Bumbung" Kemanusiaan.

"Bumbung Kemanusiaan ini mengajak para siswa peduli serta menanamkan jiwa sosial untuk sesama," pungkas Sulistyorini.