Komunitas Masyarakat Tionghoa Solo, Jawa Tengah menggelar aksi membersihkan rumah di area Pura Mangkunegaran pada Jumat (9/2), menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.
- Hadirkan Sensasi Melinting Rokok, Museum Kretek Kudus Banjir Pengunjung
- Jelang Grebeg Besar Demak, Inilah Tradisi Para Keturunan Sunan Kalijaga Dan Warga Demak
- Boyamin Saiman: Jangan Pajaki Royalti Seniman
Baca Juga
Kegiatan merangkai perayaan Tahun Baru Imlek 2024 diikuti sekitar 20 orang dari masyarakat Tionghoa dan para abdi dalem Pura Mangkunegaran.
Tokoh masyarakat Tionghoa Solo, Sumartono Hadinoto menjelaskan, budaya bersih-bersih rumah menjelang tahun baru Imlek diartikan sebagai membersihkan tahun.
"Budaya Imlek ini adalah bersih-bersih sebelum hari raya Imlek agar bisa dilaporkan ke raja surga semuanya bersih, semuanya baru, menata hati, supaya mendapat berkah yang luar biasa," jelas Sumartono.
Kegiatan diawali membersihkan area bangunan Kavalerrie-Artillerie, Pendopo Pura Mangkunegaran (Candi Ratna Room) dan dilanjutkan di area lainnya di Pura Mangkunegaran.
"Kenapa di Pura Mangkunegaran? Dalam sejarahnya memang hubungan antara masyarakat Tionghoa dengan raja-raja Mangkunegaran sangat erat. Bahkan sama-sama berjuang untuk Indonesia," kata Sumartono di Pura Mangkunegaran, Jumat (9/2).
Pihaknya mengatakan, telah berkomunikasi dengan KGPAA Mangkunegara X dan ingin merajut kembali kemitraan dengan masyarakat Tionghoa.
"Jadi kemarin Gusti Mangkunegara X menyampaikan bahwa berkaitan dengan Jumenengan dan hari Imlek kepengin kembali merajut kemitraan dengan teman-teman Tionghoa. Jadi kali ini kita wakili dengan anak-anak Solo Youth Club, PMS, Perhakas dan Makin," terang Sumartono.
Kegiatan tersebut disambut positif KGPAA Mangkunegara X, bahkan ia berkesempatan ikut menyaksikan kegiatan bersih-bersih masyarakat Tionghoa Solo di Pura Mangkunegaran.
"Kebetulan tradisi Tionghoa ini ada tradisi bersih-bersih sebelum tahun baru Imlek lusa. Saya terima kasih tentunya dari teman-teman komunitas dari Makin, PMS ini ramai-ramai datang ke sini bersih-bersihnya di Mangkunegaran. Ini sebagai lambang persatuan dan keberagaman," ungkap dia.
Mangkunegara X menambahkan, Pura Mangkunegaran sebagai salah satu kerajaan Jawa bisa menjadi rumah untuk seluruh kebudayaan nusantara.
"Yang saya sangat senang, saya syukuri tentunya ini menunjukkan bahwa visi kami memang Mangkunegaran sebagai kerajaan Jawa juga bisa jadi rumah untuk seluruh kebudayaan nusantara. Salah satunya tentu hari ini kita melaksanakan, mengangkat satu sama lain dengan tradisi masyarakat Tionghoa," pungkas Mangkunegara X.
- Konser Amal Munajat Cinta Hadirkan Penyanyi Opic di Kawasan Wisata Kemuning Sky Hills
- Meriahkan Demak Expo 2024, Festival Desa Wisata Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
- Rock in Solo Siap Menggebrak, Kolaborasi Down For Life dengan Maestro Gamelan Gondrong Gunarto