Tumbasin Wakili Asia Tenggara di AIM 2022 Dubai

Startup belanja daring si pasar tradisional, Tumbasin, akan mewakili Asia Tenggara dalam ajarng "Annual Invesment Meeting 2022" di Dubai.


"Syukur alhamdulillah tumbasin bisa menjadi pemenang ASEAN StartUp Challenge 2021 dan mewakili Asean untuk selanjut nya di Dubai, semoga ini menjadi langkah yang lebih maju lagi buat kami untuk mendigitalkan ekosistem pasar tradisional di Indonesia," ungkap CEO Tumbasin.id, Bayu, dalam siaran rilisnya, Jumat (14/1). 

Tumbasin startup asal Kota Semarang Indonesia dan dua startup lainnya yang terpilih tidak hanya berkesempatan untuk terhubung dengan pemodal potensial dan memperoleh pendanaan saja. 

Namun, lanjut dia, mereka juga berkesempatan untuk melaju ke “Annual Investment Meeting 2022 Dubai” yang akan digelar pada 29-31 Maret 2022 mendatang, mewakili region ASEAN. Dua startup asal Indonesia Tumbasin dan Logisly. Globaltrack dari Malaysia akan menjadi perwakilan ASEAN.

"Tumbasin berhasil mencuri perhatian dewan juri mengantarkannya menjadi juara pertama. Yang menjadi poin utama ialah permasalahan yang ingin diselesaikan melalui produk dan layanannya. Kemudahan implementasi dari solusi yang ditawarkan dan besarnya dampak yang dihasilkan menjadi poin penilaian penting guna menentukan tiga startup terpilih," katanya. 

Dalam kegiatan yang akan digelar secara hybrid tersebut, Tumbasin berkesempatan untuk terhubung dengan para mitra dari AIM dari seluruh dunia dan menarik di depan pemodal potensial global.

"Harapannya, Tumbasin dan para startup yang turut andil dalam kegiatan ini dapat saling terhubung, membuka kemungkinan untuk menjalin kerja sama, hingga mendapatkan pendanaan lanjutan," terang dia. 

Startup tumbasin kini hadir dan beroperasi di 15 kota di Indonesia dengan memasarkan 100 pasar tradisional, mitra pedagang telah tergabung puluhan ribu dalam platform Tumbasin. Dampaknya diharapkan ekosistem pasar tradisional, baik pedagang dan masyarakat.

"Pertumbuhan tersebut tentunya berkat masifnya adaptasi digital sebagai dampak berbagai pembatasan kegiatan yang diterapkan pihak pemerintah untuk menekan laju penyebaran pandemi Covid-19," ungkapnya.