Tuntut Kasus Penembakan Pelajar, Ratusan Massa Mahasiswa Dan Elemen Masyarakat Geruduk Polda Jawa Tengah

Ratusan Massa Mahasiswa Dan Elemen Rakyat Peduli Gelar Aksi Kamisan Di Depan Mapolda Jawa Tengah, Kamis (28/11) Sore, Lakukan Tuntutan Kasus Penembakan Seorang Pelajar Hingga Tewas Segera Diselesaikan. Dokumentasi
Ratusan Massa Mahasiswa Dan Elemen Rakyat Peduli Gelar Aksi Kamisan Di Depan Mapolda Jawa Tengah, Kamis (28/11) Sore, Lakukan Tuntutan Kasus Penembakan Seorang Pelajar Hingga Tewas Segera Diselesaikan. Dokumentasi

Semarang - Pascakasus penembakan tiga pelajar dan satu diantaranya meninggal dunia yang dilakukan seorang anggota kepolisian di Semarang, ratusan mahasiswa dan elemen masyarakat pun yang tergabung dalam aliansi gelar aksi menggeruduk Mapolda Jawa Tengah, Kamis (28/11) sore. 


Aksi ini adalah buntut rasa prihatin masyarakat dan tak terima atas tindakan aparat kepolisian yang dinilai tak berperikemanusiaan. 

Tuntutan aksi adalah mereka meminta kasus tewasnya seorang pelajar diusut tuntas dan pelakunya mendapatkan sanksi seberat-beratnya. 

Koordinator aksi, Amin Muktafa, di dalam tuntutan dari massa menyampaikan, pihaknya prihatin dan menganggap kasus penembakan terjadi termasuk pelanggaran hak asasi manusia. Kasus juga mencoreng penegakkan hukum karena korbannya seorang pelajar. 

"Kami Aliansi Mahasiswa Semarang dan rakyat sipil menyatakan prihatin dan semoga pelaku dihukum setimpal dan proses hukumnya segera diselesaikan. Apalagi, korban penembakan seorang pelajar yang semestinya mendapatkan perlindungan dalam segala aktivitasnya bagian dari pembelajaran akademik dan nonakademik di masyarakat," terang Amin mewakili rekan-rekannya yang lakukan aksi di depan Polda Jawa Tengah. 

Bagi mereka, Amin kembali menegaskan, aparat penegak hukum tugasnya seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakat tetapi justru menyakiti dan menjadi pembunuh. Tindakan aparat sangat disayangkan, malah menghakimi rakyat tidak berdosa. 

"Pelajar 'kan harus diberikan kebebasan akademik dalam menunjang pendidikan. Tetapi kenyataannya, persoalan diluar itu tidak sengaja menabrak mobil dibalas arogansi aparat. Inilah yang menjadikan kemarahan rakyat dan mahasiswa bahwasanya polisi yang harusnya menjadi penegak hukum justru melakukan tindakan yang menyakitkan bagi masyarakat," tegas Amin. 

Atas aksi digelar, massa mengharapkan kasus dapat diproses hukum secara jelas dan tidak ditutup-tutupi serta berharap institusi kepolisian menjadi penegak hukum yang melindungi masyarakat.