Jalur turunan di tanjakan Gombel, Semarang, setiap hari selalu ramai dilalui kendaraan dari wilayah atas Kota Semarang. Tanjakan Gombel jadi jalur utama karena untuk naik dan turun di Gombel dibagi demi keamanan serta menghindari macet rute lainnya.
- Siang Hari Panas Ekstrem Di Semarang, BMKG: Akan Terjadi Selama Musim Kemarau Ini
- Massa Rajawali Emas Kebumen Tuntut Kepastian Hukum Kasus Revitalisasi Alun-alun
- Jalan Sambiroto Dibetonisasi, Pengendara Harap Sabar!
Baca Juga
Tampak jelas, jalan Gombel lama ini sempit, berbahaya, dan banyak sekali titik-titik jalanan berlubang bahkan terlihat tanahnya labil.
Masyarakat pengguna jalan pun sejak bertahun-tahun telah mengeluhkan jalan terlalu sempit dan berbahaya.
Namun, pemerintah kota (Pemkot) Semarang belum melakukan perbaikan infrastruktur atau pun punya rencana membuat jalur baru.
Membahas tentang rencana perbaikan, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Bagus Irawan, menjelaskan bahwa belum ada rencana perbaikan jalan Gombel dalam waktu dekat ini. Mengenai perbaikan, juga tidak bisa sekedar mengatasi permasalahan jangka sementara saja.
Apabila perbaikan dilakukan, kata Bagus, harus memperhatikan gambaran persiapan infrastruktur masa depan dalam hal perencanaan pembangunan kota.
"Sudah pernah ada planning perbaikan infrastrukturnya. Tetapi, tidak mungkin rencana secepatnya dieksekusi. Untuk memastikan bisa realiasi, 'kan juga melalui kajian wilayah dan perencanaan untuk jangka panjang, dengan asumsi mengatasi kemacetan di Kota Semarang dampak pertumbuhan ekonomi setiap tahun," terang Bagus, dihubungi, Sabtu (06/07).
"Bisa saja", terang Bagus menggambarkan lebih jelas,"seandainya jalan Gombel lama dikonstruksi untuk perbaikan ulang. Meski sepertinya mudah, penting sekali jadi perhatian harus syaratnya dilebarkan, namun memiliki kendala lahan terbatas."
Ada pula faktor alam, lokasi wilayah Bukit Gombel merupakan daerah yang tanahnya labil, sehingga rawan mengalami tanah longsor. Kendala itu juga menjadikan seringnya terjadi retakan dan aspal jalan cepat rusak bergelombang.
Dengan beberapa kendala, Bagus memberikan penjelasan dalam merencanakan perbaikan atau pengembangan infrastruktur jalan harus dipersiapkan opsi atau pilihan lainnya, yaitu membuat jalan baru atau mempersiapkan jalur alternatif lain. Dengan kata lain tetap menggunakan jalan Gombel lama.
"Kajian tujuannya untuk melihat jalan lama apakah masih layak digunakan atau harus membangun jalan baru. Itu juga butuh perencanaan. Kendala teknis faktor alam dan sebagainya juga bisa menjadi hambatan. Tetapi yang paling penting, lahan pembangunan jalan belum siap sekarang ini. Padahal, jika acuan infrastruktur masa depan, luas jalan dibagi pertumbuhan kendaraan pasti berbeda signifikan tidak seimbang. Bisa saja menggunakan opsi, dipersiapkan jalur alternatif lainnya untuk akses masyarakat di Gombel, tergantung hasil kajian," jelas Bagus.
- PON XXI: Jateng Sumbang Dua Medali Perunggu Dari Drumband
- Jelang Pilkada 2024, Polres Wonosobo Gelar Patroli Skala Besar
- PHK Massal Ribuan Buruh Di Jawa Tengah