Sejumlah Ulama Di Banten menilai Gerakan #2019Ganti Presiden sebagai upaya makar.
Mereka menyatakan gerakan tersebut bertentangan dengan posisi Joko Widodo yang masih menjabat sebagai Presiden terpilih dalam sistem demokrasi.
Koordinator Majelis Pesantren Salafi (MPS), KH Matin Syarqowi menjelaskan jika para ormas sayap partai di Banten tersebut mendeklarasikan capres pihaknya tidak menjadi sebuah persoalan. Hal itu dinilainya sebagai hak demokrasi.
"Deklarasi tagar 2019 ganti presiden nuansanya menciptakan Jokowi sebagai musuh bersama manakala muncul tagline Asal Bukan Jokowi, namun mereka belum berani menampilkan calon yang akan diusung," ujar kepada wartawan di kota Serang, Banten, Senin (31/7).
Sementara, KH. Elang Mangkubumi selaku ketua Majelis Bumi Alit Cikeusal menyatakan seharusnya mereka berani mengatakan deklarasi capres saja.
Menurutnya gerakan Ganti Presiden 2019 adalah teriakan kelompok yang memiliki pemikiran yang tidak rasional dan tidak konstitusional.
"Menjadi peroalan, jika berkumpul sambil menghujat pemerintah yang sah, dan mengajak orang lain untuk ikut-ikut memusuhi atau membenci pemerintah, maka aparat harus bertindak, karena kegiatan tersebut bernuansa sebagai sebuah upaya menggiring ke arah makar," kata Elang seperti diberitakan Kantor Berita RMOLBanten.