Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) UMS, Prof., Dr., Sofyan Anif., M.Si. mengukuhkan tiga guru besar dari Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), di Auditorium Moh Djazman, Kampus I UMS, . Pengukuhan dilakukan pada Senin, (27/11/2023)
- 530 Anak Tidak Mampu mendapat Beasiswa dari OJK
- Kluster Sekolah Jadi 28 Titik, Pemkot Solo Hentikan PTM
- Kelola Limbah Ratusan Siswa SMP 11 Semarang Hasilkan 1.600 Botol ECO Enzym
Baca Juga
"UMS melakukan percepatan guru besar yang nantinya akan memperkuat posisi UMS sebagai Perguruan Tinggi (PT) ternama, yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas." ungkap Prof Sofyan Anif.
Sofyan Anif mengungkapkan selain tiga guru besar yang dikukuhkan pada kesempatan ini, sebetulnya ada enam dosen yang akan dikukuhkan menjadi guru besar. Sehingga pada bulan Desember nanti akan bertambah tiga guru besar di UMS.
“Insyaa Allah, pada akhir Desember nanti UMS akan menambah guru besar lagi, semoga sesuai rencana yang telah disusun, dapat menjadi modal menuju tahun 2029 sesuai visi UMS menjadi World Class University (WCU),” tegas Rektor UMS.
Dalam pidato pengukuhan, Prof., Dr., Drs., Sabar Narimo, M.M., M.Pd., Guru Besar ke-44 UMS itu menjelaskan tentang ‘Culturally Responsive Teaching (Crt) dalam Pembelajaran Hasthalaku Sekolah Adipangastuti’.
Kemudian, Guru Besar ke-45 UMS, Prof., Ir. ,Waluyo Adi Siswanto, M.Eng., Ph.D., menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul ‘Teknologi Simulasi dan Optimisasi Untuk Meningkatkan Kualitas Produk Manufakturing’.
Saat ini, Profesor Waluyo Adi Siswanto ditugaskan oleh Muhammadiyah pada ranah Internasional sebagai Vice Chancellor di Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) yang berlokasi di Perlis, Malaysia. Profesor Waluyo Adi Siswanto ini lah orang pertama dari Indonesia yang tercatat dalam sejarah yang menjadi Rektor pertama Indonesia di universitas luar negeri.
Dalam kesempatan itu, Guru Besar Bidang Psikologi Umum, Prof., Dr., Sri Lestari, S.Psi., M.Si., mengangkat judul ‘Revitalisasi Keberfungsian Keluarga Melalui Transmisi Nilai Untuk Mewujudkan Generasi yang Sejahtera dan Empatik’.
“Dampak dari keberfungsian keluarga ini apabila berfungsi maka akan terwujud kesejahteraan keluarga, dan apabila keluarga tidak berfungsi maka akan menimbulkan problem psikologis/kesehatan mental,” tegas Guru Besar ke-46 UMS itu.
Amanat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang diwakili Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof., Dr., Bambang Setiaji., menyampaikan selamat kepada UMS yang berhasil menambah guru besar.
“Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas nama Majelis Dikti pada usaha UMS untuk meningkatkan SDM, juga Pak Waluyo sbg komandan UMAM. Mohon didukung Pak Rektor, karena pendiri UMAM adalah UMS,” pungkas Prof Bambang.
- Potensi Melon Menjanjikan, UMK Berbagi Ilmu Sistem Hidroponik ke Warga Kudus
- UKSW Sudah Maksimal Bantu Mahasiswa Asal Kabupaten Pegunungan Bintang
- Bengawan UV UNS Raih Juara Pertama dalam FIRA Roboworld Cup and Summit 2023 di Jerman