Undip Fasilitasi Peserta UTBK Difabel untuk SBMPTN 2022

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 dimulai pada tanggal 17 - 23 Mei 2022 dan 28 - 31 Mei 2022 di kampus Universitas Diponegoro yang berlokasi di Tembalang dan Pleburan.


Sekretaris Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip selaku penyelenggara PMB, Paramita Prananingtyas mengatakan, pelaksanaan UTBK yang sudah berlangsung di Undip menggunakan 75 ruang yang terbagi dalam tujuh klaster di beberapa gedung fakultas di Undip.

Ia menyampaikan dalam UTBK tahun ini, pihaknya menyediakan 34.300 kursi yang akan diperuntukkan  bagi 28 sesi tes UTBK. Sementara setiap harinya akan ada dua sesi tes yakni pagi dan siang. Satu kali sesi akan menggunakan 1.225 komputer.

“Sarana prasarana sudah kami siapkan jauh-jauh hari bahkan kami juga sudah menyiapkan tempat yang nyaman bagi difabel dan non difabel. Semua yang difabel atau sakit dan menggunakan alat bantu seperti kursi roda kami tempatkan di lantai 1 sehingga akan lebih memudahkan. Kami sudah kerjasama dengan PLN agar tidka melakukan pemadaman bergilir saat ujian berlangsung,” kata Mita, sapaannya, kepada RMOLJateng, Rabu (18/5).

Beberapa peserta difabel, lanjut Mita, telah melaksanakan ujian sejak kemarin. Hanya tinggal difabel dengan tuna netra yang akan melaksanakan ujian pada Kamis (19/5) pagi. Menurutnya akan ada dua orang peserta difabel tuna netra yang akan melaksanakan ujian besok pagi. 

“Difabel tuna netra besok melaksanakan tes kami tempatkan di fakultas ilmu budaya dilantai 1 karena kontur gedung landai sehingga akan lebih mudah bagi peserta,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mita memaparkan peserta yang mengikuti ujian di Undip ada 23.921 peserta. Sementara yang memilih Universitas Diponegoro sebagai pilihannya ada 55.758 orang. Angka ini memang mengalami kenaikan sebanyak 4.000 orang dari tahun lalu.

Mita menyebut daya tampung Undip untuk peserta SBMPTN yakni 30 persen dari total mahasiswa yang diterima atau 3.405 mahasiswa. Sedangkan minat tertinggi untuk Soshum ditempati oleh Fakultas Hukum dengan 4.199 peminat, Fakultas Psikologi dengan 3.808 peserta dan Manajemen sekitar 3.186 peminat.

Sementara untuk science, Fakultas Kedokteran dengan 3.097 peminat, Fakultas Kesehatan Masyarakat ada 2.297 peminat, keperawatan sekitar 2017 peminat dan Tehnik Informatika ada 1.988 peminat.

Mita mengaku jika pelaksanaan UTBK tetap mengedepankan protokol kesehatan yakni tetap menerapkan penggunaan masker selama ujian hingga pengecekan suhu tubuh sebelum masuk ruang ujian.

“Semua ruangan juga kami desinfektan sebelum dan sesudah ujian berlangsung, tapi memang tidak ada tes antigen bagi peserta,” bebernya.

Selain itu, pihak kampus juga telah menyiapkan dokter hingga ambulans jika sewaktu-waktu ada peserta ujian yang sakit dan membutuhkan bantuan medis. Bahkan Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) milik Undip juga siap menerima peserta yang membutuhkan bantuan medis lebih lanjut.

“Ada tim kesehatan yakni 3 dokter, 1 perawat, 1 ambulans baik di kampus tembalang dan peleburan untuk peserta yang sakit dan tim dari RSND,” tandasnya.