Usai Habisi Nyawa Korban, Pelaku Sewa PSK di Hotel Pakai Uang Korban

Pelaku pembunuhan sadis, Husen, mengaku sempat bersenang-senang dengan seorang perempuan telah disewa secara online di sebuah hotel, usai melakukan pembunuhan, pada Jumat (5/5), sebelum mengecor tubuh korban.


Pembunuhan sadis yang dilakukan dalam rentan waktu dua hari, yakni mulai Kamis (4/5), pelaku Husen sempat bersenang senang dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) di sebuah hotel di daerah Banjarsari,  Kecamatan Tembalang. Pelaku mengajak seorang penjual angkringan berinisial I, pada Jumat (5/5), usai memutilasi tubuh korban menjadi empat bagian.

"Setelah memotong motong tubuh korban, saya ambil uang Rp7 juta dan ngajak I bersenang-senang dengan PSK tarif Rp300 ribu. Baru keesokan harinya, Sabtu (6/5) pagi, saya cor jasad korban," ujar pelaku.

Dirinya sengaja melakukan hal tersebut untuk merayakan pembunuhan itu. "Biar gak stres karena habis membunuh orang. Setelah itu puas sekali (bunuh korban). Tidak ada penyesalan sama sekali,” katanya.

Husen nekat merencanakan pembunuhan terhadap bosnya yakni Irwan Hutagalung (53) karena sering dianiaya saat bekerja. Pria berusia 28 tahun ini kemudian menusuk dua kali kepala korban menggunakan linggis kemudian dimutilasi menjadi empat bagian.

Setelah mengeksekusi, Husen mengambil barang-barang berharga milik korban untuk bekal melarikan diri. 

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati. Setelah mengeksekusi korban, pelaku kabur menuju ke Banjarnegara. 

"Tersangka kami tangkap setelah melalui penyelidikan dari data olah tempat kejadian, keterangan saksi dan dokter forensik akhirnya mengarah ke Husein," jelasnya. 

Saat ini pelaku dan barang bukti telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku terancam Pasal 340 KUHPidana dengan pidana penjara 20 tahun. 

Sebagai informasi, jenazah Irwan Hutagalung ditemukan dalam kondisi dicor di depot isi ulang air miliknya di Jalan Mulawarman Raya, Kelurahatan Kramas, Tembalang, Kota Semarang pada Senin (8/5) kemarin. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban tak bisa dikontak dan terakhir dilihat pada Kamis (4/5).