Usai Pembangunan Ulang akan Ada Pasar Burung di Pasar Manyaran

Usai musibah kebakaran yang menimpa Pasar Manyaran pada Senin (9/5) malam lalu yang meluluhkan 24 lapak dari 60 lapak yang ada, Pemerintah Kota Semarang tengah berupaya untuk menyusun detail engineering desain (DED) untuk pembangunan ulang Pasar Manyaran.


Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan jika Walikota Semarang menginginkan pembangunan secara menyeluruh untuk Pasar Manyaran. 

Pasalnya kondisi Pasar Manyaran memang sudah tidak menarik sehingga Seain bekas kebakaran, bagian lain dari Pasar Manyaran juga perlu dilakukan pembangunan ulang.

“Penanganan jangka panjang sesuai arahan Pak Wali untuk dibuat perencanaan secara keseluruhan karena jika yang dibangun hanya yang terbakar saja itu kan disana bangunannya sudah banyak yang rusak jadi tidak menarik,” kata Nurkholis usai mengikuti rapat bersama Komisi B DPRD Kota Semarang, Selasa (24/5).

Nurkholis mengatakan jika pihaknya mendapatkan usulan dari Komisi B agar Pasar Manyaran tidak hanya menjadi pasar tradisional semata namun juga bisa dijadikan pasar burung seperti yang ada di kawasan Jalan Kartini Semarang.

“Tadi ada beberapa usulan salah satunya bisa dibuat Pasar Burung maka nanti akan kita kaji sesuai dengan potensi wilayah yang ada, kita lihat studi kelayakan juga dan kita susun detail engginering desain (DED) laku kita susun pada anggaran,” ungkapnya.

Nurkholis menyebut jika pihaknya diminta untuk membuat inovasi agar kedepan Pasar Manyaran lebih banyak dilirik untuk dikunjungi masyarakat Kota Semarang khususnya yang berdomisili di wilayah Manyaran dan sekitarnya.

“Usulan dari komisi B juga tadi kita untuk bisa berinovasi dan paling tidak kita menampung pedagang yang terdahulu seusai dengan ketentuan dan ada inovasi pengembangan disana,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Nurkholis jika pihaknya sudah mulai menyusun Pra DED, namun untuk menyusun DED, pihaknya masih menunggu anggaran. 

Namun ia mengaku jika perencanaan yang akan dilakukan untuk pembangunan Pasar Manyaran sesuai dengan potensi yang ada di lokasi tersebut sudah ada.

“Kami juga masih melakukan identifikasi, mungkin bisa saja disana akan ada pasarnya lalu ada konter HP, pasar burung dan lomba kicau burung nanti kita akan sesuaikan kondisi yang ada disana,” tuturnya.

Posisi Pasar Manyaran memang berpotensi untuk dibangun dengan dua lantai. Ia mengatakan jika di lantai bawah nantinya bisa digunakan untuk lahan parkir dan tempat kontes burung jika memang nantinya akan ada pasar burung di Pasar tersebut. Sementara lantai kedua bisa digunakan untuk pedagang pasar tradisional.

Terkait dengan tempat relokasi sementara untuk pedagang terdampak kebakaran, saat ini Pemkot memang belum memberikan relokasi tersebut mengingat jika memang dilakukan relokasi maka seluruh pedagang baik yang terdampak maupun tidak yang akan dipindah sementara selama pembangunan pasar berlangsung.

“Sementara ini kalau hanya untuk sebagian bisa beraktivitas disekitar lingkungan disana sepanjang tidak mengganggu fungsi lingkungan dan tidka mengganggu lalu lintas,” tuturnya.

Selain itu, Disdag juga berkomunikasi dengan Dinas Sosial Kota Semarang untuk bisa memberikan bantuan kepada pedagang terdampak. 

Nurkholis mengatakan jika saat ini pihak Dinsos tengah melakukan rapat untuk penanganan bantuan sosial kepada pedagang terdampak.

“Kami juga sudah menyurati Dinsos untuk bantuan sosialnya dan harapan kami untuk anggaran bisa diakomodasi di anggaran perubahan dan tidak terlalu lama menunggu untuk proses pembangunan kembali pasarnya,” pungkasnya.