Usai Putuskan Gantung Raket, Kevin Sanjaya Diberi Kehormatan Masuk Hall of Fame PB Djarum Kudus

Bentuk penghargaan yang dilakukan Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin dengan mengapresiasi Kevin Sanjaya masuk dalam Hall of Fame PB Djarum di GOR Jati Djarum Kudus.
Bentuk penghargaan yang dilakukan Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin dengan mengapresiasi Kevin Sanjaya masuk dalam Hall of Fame PB Djarum di GOR Jati Djarum Kudus.

Berbagai prestasi gemilang yang berhasil direngkuh selama menjadi atlet bulutangkis kebanggaan Tanah Air, memantik Bakti Olahraga Djarum Foundation memberi penghormatan kepada Kevin Sanjaya Sukomuljo.


Bentuk penghargaan yang dilakukan mereka, yakni mengapresiasi Kevin Sanjaya masuk dalam Hall of Fame PB Djarum di GOR Jati Djarum Kudus baru-baru ini. Sederet prestasi yang diukir Kevin sebelum gantung raket, yakni peraih medali emas Thomas Cup (beregu putra) tahun 2020.

Kemudian Juara All England 2017 dan hattrick World Tour 1000 Indonesia Open di tahun 2018, 2019, dan 2021. Prestasi pria kelahiran 2 Agustus 1995 asal Banyuwangi, Jawa Timur ini juga sempat menyandang peringkat 1 dunia ganda putra bersama Marcus Gideon selama lima tahun.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, memberikan penghormatan tersebut dengan simbolis kepada Kevin Sanjaya.

Kevin mengaku berterima kasih kepada PB Djarum, karena selalu membantunya sejak pertama kali mengikuti Audisi Umum. Bahkan support terus dilakukan hingga mencapai banyak kesuksesan sebagai atlet profesional.

“Tanpa PB Djarum, saya tidak bisa sampai di titik seperti sekarang,” ujar Kevin yang juga menantu pengusaha nasional Hari Tanoesoedibyo di GOR Djarum Jati, Kudus, Senin (16/9).

Tak lupa Kevin juga ingin mengucapkan terima kasih, karena sudah diberikan kehormatan menjadi salah satu bagian dari Hall of Fame PB Djarum.

Untuk diketahui, Kevin yang merupakan mantan atlet kelas dunia mengawali karier dengan mengikuti Audisi Umum PB Djarum. Ia pernah mengalami kegagalan, saat menjajal peruntungan Audisi Umum pada 2006.

Namun kerja keras dan pantang menyerah, membuat Kevin lolos ke tahap karantina dan resmi menjadi atlet PB Djarum pada 2007.

“Pandangan saya dan orang tua pada saat itu, bahwa PB Djarum merupakan tempat terbaik saya untuk belajar, meningkatkan kemampuan, mewujudkan mimpi menjadi atlet bulutangkis, dan meraih banyak prestasi,” paparnya.

Alasan itulah yang membuat Kevin enggan menyerah dan berusaha keras demi menjadi atlet PB Djarum. Kevin sebagai jebolan PB Djarum mengaku datang dalam Audisi Umum 2024 di Kudus, ingin melihat dan turut mencari bibit muda masa depan Indonesia.

"Saya besar dari bulutangkis, saya ingin melihat bibit juara dunia yang masih dimulai dari usia belia ini, saya dulu juga berawal dari seperti mereka, turut berjuang disini," tuturnya.

Kevin membagikan tips latihan yang telah dilalui sejak kecil hingga menjadi legenda hidup bulutangkis Indonesia ini berawal dari kemauannya yang keras serta mimpinya menjadi atlet profesional.

"Untuk menjadi atlet berprestasi harus memiliki kemauan dari diri sendiri untuk bisa jadi juara. Lalu masuk ke PB untuk terus mendapat menu latihan dan di tempat menjadi yang terbaik," ungkapnya.

Kehadiran Kevin Sanjaya pada Audisi Umum PB Djarum 2024 ini pun mendapat sambutan meriah dari para peserta. Sorak sorai peserta terdengar riuh memanggil nama Kevin dan menghampirinya untuk tos maupun mengabadikan momen tersebut.

Selain itu, dalam Audisi Umum yang digelar oleh PB Djarum 2024, turut dihadiri legenda bulutangkis Indonesia yang turut serta memantau bakat para peserta sejak hari kedua.

Diantaranya Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Maria Kristin, Richard Mainaky, Marlev Mainaky, Hariyanto Arbi, Debby Susanto, Susy Susanti, Ivana Lee, Chafidz Yusuf, Liem Swie King, Lius Pongoh, dan Kevin Sanjaya.

Para peserta audisi datang dari berbagai daerah di Tanah Air sebanyak 1966 atlet mendaftarkan diri untuk mengikuti proses seleksi. Mereka berasal dari Sumatera 63 peserta, Kalimantan 53 peserta, Jawa Tengah 1.242 peserta, Jawa Barat 188 peserta, Jawa Timur 203 peserta, Bali 9 peserta, Sulawesi 32 peserta, dan Papua 19 peserta.