Ada yang unik di SMP Negeri 1 Purwodadi, pada Sabtu (16/12). Di hari penerimaan raport itu, para siswa justru menggelar Market Day.
- Masuki Dunia Kerja, Arnaz Motivasi Mahasiswa UIN
- Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Sukses, Kemendikbudristek Tertarik Kunjungi Sekolah di Kudus
- Wali Kota Semarang Beri Perhatian Serius Pada Pola Didik Anak
Baca Juga
Berbagai jenis dagangan disediakan di sana, termasuk makanan dan minuman serta aneka lainnya.
Menariknya lagi, agar lebih asyik dalam berdagang, anak -anak menggunakan kupon atau voucher. Yang sebelumnya dibeli dari panitia.
Di kupon tersebut juga tersedia kupon nominal uang besar dan pecahan, mulai dari 2 ribu, 5 ribu, hingga 10 ribu rupiah.
Hal itu sengaja dilakukan untuk melatih kemandirian siswa dan membangun jiwa kewirausahaan.
Wakasek SMP1 Purwodadi Suwadi, sejak dia bertugas di SMP N1 Purwodadi sejak 2017 lalu, tiap tahun kegiatan tersebut diselenggarakan.
Menurutnya, selain ini merupakan penerapan P5 kurikulum merdeka, dalam pembelajaran lintas disiplin ilmu tersebut siswa melakukan praktek langsung.
Dengan tujuan agar mampu mencari solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar nantinya.
"Kegiatan sengaja dilaksanakan pas waktu penerimaan rapot. Itu, agar mereka tahu bahwa di sekolah juga diajarkan kemandirian ekonomi," ujarnya.
"Untuk biasanya, omset penjualan dalam satu hari mencapai Rp 25 juta, uang hasil keuntungan dari bisnis itu akan dikembalikan per kelas untuk kas," ucapnya lagi.
Salah satu siswi SMP N1 Purwodadi memaku senang dengan kegiatan tersebut. Selain berbagai macam kuliner ada, siswa bisa praktek sendiri berwirausaha.
"Untuk jenis lontong dijual Rp 8 ribu perbungkus. Sebagian dibuat sendiri oleh siswa, ada juga yang ambil dari luar dijual di sini," ungkapnya.
- UKSW Buka Pelatihan Organik Petani Milenial
- Semua Sekolah Negeri di Kota Semarang Akan Buka PTM
- SMA Al-Ma’ruf dan SMK RUS Kudus Merajai Lomba Essai Nasional Dekan Cup UMK