UTBK UNS 2021 Digelar Dengan Protokol Kesehatan Ketat

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho memantau langsung pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di UNS pada Senin (12/4).


Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho memantau langsung pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di UNS pada Senin (12/4).

Di hari pertama pelaksanaan UTBK ini, Rektor UNS beserta rombongan yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Ahmad Yunus, Kepala UPT Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS Hadiwiyono mengunjungi lokasi tes UTBK di Gedung FMIPA, TIK dan FK UNS.

Jamal Wiwoho sampaikan UTBK di UNS dilaksanakan di 14 lokasi ujian. Terdiri 43 ruang dengan kapasitas total 830 peserta per sesi atau 1.660 peserta per hari (dua sesi).

"Jumlah total sesi UTBK UNS ada 27 sesi. Untuk gelombang I ada 13 sesi, dan gelombang II ada 14 sesi," jelas Rektor UNS.

Jumlah total peserta yang terdaftar di pusat UTBK UNS yaitu sebanyak 22.385 orang yang berasal dari 30 provinsi.

Jumlah tersebut terdiri dari 10.765 untuk gelombang I dan 11.620 pada gelombang II.

"Pada hari pertama pelaksanaan UTBK, jumlah peserta yang hadir pada sesi I adalah sebanyak 785. Sementara peserta yang tidak hadir 45 orang," terangnya.

Dalam UTBK UNS 2021 ini, terdapat peserta berkebutuhan khusus tuna netra sebanyak lima orang dan satu peserta tuna daksa. Bagi peserta tuna netra mengikuti ujian pada sesi 27 pada Minggu (2/5) mendatang.

"Bagi peserta berkebutuhan khusus (tuna netra) difasilitasi dengan sofware khusus dan dibantu pendamping," imbuhnya.

Pelaksanaan UTBK di Kampus UNS memprioritaskan kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat dengan menegakkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Seluruh lokasi ujian dilengkapi thetmogun, hand sanitazer, wastafel dan ruang transit yang ditata sesuai protokol kesehatan. Ruang UTBK juga diatur, untuk masing-masing menjaga jarak minimal 1,5 meter baik arah kanan-kiri juga depan-belakang.

"Seluruhnya juga wajib gunakan masker, supaya tidak menjadi klaster baru Covid-19," pungkasnya.