Vaksin Booster jadi Salah Satu Senjata Kota Semarang Hadapi Omicron

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas kesehatan Kota Semarang Nur Dian Rakhmawati, saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif bertema Bersiap Hadapi Omicron, Senin (24/1).
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas kesehatan Kota Semarang Nur Dian Rakhmawati, saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif bertema Bersiap Hadapi Omicron, Senin (24/1).

Virus Covid-19 jenis Omicron yang diakui lebih cepat penyebarannya dibanding dengan jenis sebelumnya, sudah masuk ke Kota Semarang sejak awal Januari 2022. Meski penyebarannya lebih cepat, namun menurut Kementerian Kesehatan RI virus jenis Omicron ini gejalanya terbilang lebih ringan dibanding varian Delta.


Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas kesehatan Kota Semarang, Nur Dian Rakhmawati mengatakan untuk menghadapi varian Omicron ini, Dinas Kesehatan selalu mengingatkan warga Kota Semarang untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Mantan Kepala Puskesmas Pandanaran ini juga menyebut jika vaksinasi terutama dosis ketiga atau booster juga menjadi salah satu senjata ampuh untuk menghadapi virus varian Omicron ini.

Pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat melakukan vaksinasi booster melalui 37 Puskesmas yang tersebar di Kota Semarang yang dilakukan secara berkala.

”Untuk semua masyarakat Kota Semarang yang V2 nya sudah 6 bulan silahkan untuk mendaftar melalui link victori atau bisa mendaftar melalui Puskesmas yang ada di wilayah masing-masing,” imbaunya saat menjadi salah satu narasumber dalam dialog interaktif dengan tema “Bersiap Hadapi Omicron”, di Hotel Noorman, Senin (24/1).

Saat ini, lanjut Dian, masyarakat Kota Semarang bisa melakukan booster di sentra vaksinasi yang telah disediakan Pemerintah Kota Semarang, seperti di Sam Poo Kong, Mal Tentrem dan Poltekkes. Selain itu vaksin booster juga tersedia di 37 Puskesmas di Kota Semarang.

Terkait dengan penanganan kasus Omicron, Dian mengaku dalam perawatan dan penanganannya sama dengan varian Covid lain sebelumnya.

“Untuk kasus omicron sesuai dengan Kementerian Kesehatan prosedur tata laksananya sama dengan varian lainnya yang sudah ada juknisnya,” terangnya.

Dian mengaku saat ini Dinas Kesehatan sudah menyiapkan upaya penanganan Covid-19 jika sewaktu-waktu kasus Omicron mulai merebak. Bahkan sesuai arahan Walikota Smearang dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Dian menyatakan jika Rumah Dinas Walikota masih dibuka dan semua pasien covid juga diarahkan untuk isolasi terpusat jika memang di rumah pribadi pasien tidak representatif untuk melakukan isolasi mandiri. Saat ini, lanjutnya, ada 5 hingga 6 pasien yang melakukan isolasi di Rumah Dinas Walikota.

Dian mengaku saat ini memang belum ditemukan lagi psiem dengan CT Value rendah yang harus dibawa sampelnya untuk di WGS ke Lab Kes Provinsi untuk diteliti apalah jenis virus yang menaungi pasien adalah Omicron atau Delta.

“Setiap yang CT Value nya rendah kita kirim untuk WGS Balai Labkes Provinsi kalau di balabkes belum ada hasil brati ya belum tahu varian apa yang ada disana tapi yang ada di rumdin pasti terkonfirmasi positif Covid tapi belum tahu jenis nya apa,” bebernya.