Wakil Rakyat Jateng Minta Wartawan Harus Terus Kritis

Wakil Ketua Komisi C DPRD Jateng Sriyanto Saputro (paling kiri) dan Sekwan Urip Sihabuddin (paling kanan) saat menghadiri Syukuran HUT FWPJT
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jateng Sriyanto Saputro (paling kiri) dan Sekwan Urip Sihabuddin (paling kanan) saat menghadiri Syukuran HUT FWPJT

Wakil Rakyat DPRD Provinsi Jawa Tengah meminta kalangan wartawan atau jurnalis untuk terus bersikap kritis dalam melakukan peliputan di lingkungan Provinsi dan DPRD Provinsi Jawa Tengah.


Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah Sriyanto Saputro menyebut sikap kritis dari wartawan sangat diperlukan sebagai upaya kontrol terhadap kinerja lembaga Eksekutif dan  Legislatif dimana berita yang tersaji harus akurat disertai data dan fakta.

“Kalau kami di DPRD Jawa Tengah saat ini berkomitmen untuk terbuka. Silahkan kritisi kami sebagai tolak ukur kinerja kami untuk rakyat. Dan yg lebih penting tidak terbawa arus kepentingan politik, sehingga informasi yang dipublish benar-benar sesuai realita, fakta dan data karena di era medsos ini tak jarang publik figur memanfaatkan media sekadar utk pencitraan," ungkap Sriyanto dalam tasyakuran HUT Forum Wartawan Pemprov-DPRD Jawa Tengah (FWPJT) ke-24 di Angkringan Cuprit, Halaman Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang beberapa waktu lalu.

Sriyanto menambahkan bila di era digital saat ini, produk berita dari jurnalis dituntut untuk cepat tersaji seluruh anggota DPRD Jawa Tengah siap dimintai konfirmasi apapun, kapan pun dan dimana pun, tentunya sesuai dengan materi atau isu yang diangkat.

“Kami sih siap-siap saja dikonfirmasi, ditanyai apapun, asa materi atau isunya sesuai. Kami juga ingin menjadi parlemen yang modern mengikuti perkembangan jaman dan pastinya memahami kerja teman-teman jurnalis yang saat ini dituntut kerja cepat,” tambah Sriyanto yang pernah menjabat sebagai Ketua PWI Jawa Tengah ini.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris DPRD Jawa Tengah Urip Sihabudin yang menyatakan siap memfasilitasi kebutuhan informasi untuk para wartawan. 

Urip bahkan akan menggelar kegiatan diskusi rutin dengan menggandeng FWPJT dalam menentukan tema yang diangkat.

“Pasti kami fasilitasi teman-teman wartawan karena kita ini adalah mitra yang harus bersinergi. Nanti dengan FWPJT kita buat diskusi rutin dan silakan teman-teman wartawan yang memilih temanya sebagai bukti keterbukaan kami yang juga siap dikritik,” kata Urip.

Ketua FWPJT Damar Sinuko mengungkapkan bila saat ini seluruh anggota FWPJT merasa “diwongke” oleh pihak DPRD Jawa Tengah sehingga terjadi sinergitas yang eksis. 

Damar bahkan mengakui bila saat ini tidak pernah ada intervensi apapun dari DPRD kepada wartawan dalam melakukan peliputan.

“Sinerginya berjalan baik kok. Kami tidak pernah mendapat intervensi, rekan-rekan bebas menulis soal Dewan selama itu memang fakta. Dan apabila ada yang berkeberatan, kami juga memberikan hak jawab,” ujar Damar.

FWPJT sendiri resmi berdiri sebagai organisasi pada 15 Mei 1998, dengan nafas dan ritme kebersamaan para wartawan yang meliput di lingkungan Pemprov dan DPRD Jawa Tengah. (ADV-ANF)