Wali Kota Semarang Kejar Target Level 1

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menargetkan ibukota Provinsi Jawa Tengah akan berada pada posisi level 1 pada PPKM selanjutnya.


Namun karena tracing dan testing masih tinggi, hal ini yang membuat Semarang belum bisa masuk ke level 1," kata Hendi, sapaan akrabnya, Selasa (31/8).

Indikator pada level 1 diantaranya kasus konfirmasi positif pada level 1 seharusnya kurang dari 20 persen per 100 ribu penduduk, sedangkan Kota Semarang ada di posisi 8,7 persen per 100.000 penduduk.

Lalu untuk angka terkonfirmasi dirawat di RS patokan pada level 1 yakni kurang dari 5 persen per 100.000, penduduk dan Semaramg ada pada posisi 0,8 persen  per 100.000 penduduk.

Kemudian untuk kasus meninggal pada level 1 harus kurang dari 1 persen dan Kota Semarang berada pada angka 0,98 persen.

"Artinya memang kita bisa masuk ke level 1 jika dua hal yakni testing dan tracing bisa terpenuhi sesuai standar yang ditetapkan oleh pusat," bebernya.

Dia menjelaskan, Kota Semarang angka testing masih 12,2 persen atau ada pada posisi sedang.

Sedangkan untuk tracing atau ratio kontak erat, saat ini Semarang baru diangka 2,4 persen per 100.000 penduduk.

"Dalam seminggu ini kita akan kejar untuk testing dan tracing bersama dinas kesehatan, kelurahan, kecamatan dan TNI Polri, mudah-mudahan angka testing dan tracing bisa semakin baik dan aglomerasi Semarang Raya bisa naik ke level 1," ungkapnya.

Hendi mengaku minimnya jumlah petugas tracer dibanding jumlah warga yang akan dilakukan tracing membuat pihaknya mengalami keterlambatan dalam melakukan tracing. 

Namun, lanjut Hendi, hingga bulan Desember Kota Semarang mendapat bantuan dari BNPB sebanyak 100 orang untuk melakukan tracing.

"Nanti kita kerjasama dengan TNI Polri dan kita maksimalkan Nakes di Semarang, lalu sarpras untuk swab PCR nanti kita bisa anggarkan pada anggaran tak terduga, tapi integritas bagi yang sakit dan yang mengolah data juga harus diperkuat yakni dengan saling jujur jika ada yang terkonfirmasi positif," tekannya.

Hendi menyebut akan ada beberapa upaya untuk melakukan percepatan tracing dan testing. Salah satunya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bisa jujur kepada petugas Puskesmas jika terkonfirmasi Covid-19, dan petugas nantinya akan segera melakukan tracing kontak erat minimal 10 orang.

"Upaya peningkatannya adalah dengan mengedepan validitas data agar bisa memenuhi target testing kita di angka 3.900 per hari," tandasnya.