Wali Kota Semarang: Malam Tirakatan Boleh Dilakukan Maksimal 30 Orang

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan upacara peringatan HUT RI ke 76 di Kota Semarang akan dilakukan dengan hanya melibatkan maksimal 40 orang peserta.


Upacara akan dilakukan pada pukul 07.00 pagi. Setelah itu, pada pukul 10.00 akan ada upacara secara virtual bersama Presiden RI Joko Widodo, dalam rangka mengenang detik-detik proklamasi.

Tak hanya upacara bendera yang dilakukan secara sederhana, namun malam renungan atau tirakatan juga diharapkan Hendi, sapaan Wali Kota Semarang, dilakukan dengan sederhana dan tidak mengundang banyak orang.

"Dengan konsep memperingati HUT RI ke 76 ini dengan konsep yang sederhana karena situasi sedang pandemi Covid-19, misalnya saja nanti malam ada istighosah atau renungan malam di lingkungan Pemkot Semarang dengan beberapa kiai, tokoh masyarakat dan forkopimda," terang Hendi, kepada RMOL Jateng, Senin (16/8).

Terkait dengan peringatan HUT yang biasa dimeriahkan dengan berbagai macam lomba, Hendi menyebut untuk situasi saat ini tidak mengadakan perlombaan yang bisa menimbulkan kerumunan.

"Kalau lomba itu harus yang tidak membuat kerumunan, tapi kalau renungan masih bisa diatur sepanjang jumlahnya tidak lebih dari 30 orang dan ada jarak tapi jika sekiranya tidak memungkinkan bisa melalui virtual," ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mengatakan, peringatan HUT RI tetap diadakan meski harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tujuan agar sebagai bangsa Indonesia bisa menghargai perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan RI.

"Kita semua rindu peringati HUT dengan cara yang seperti dulu, tapi kita tidak bisa  memantau hingga ke tingkat RT, untuk itu peringatan ini tetap bisa dilakukan namun dengan penerapan protokol kesehatan, karena jika tidak dilakukan nanti bisa lupa bagaimana merebut kemerdekaan dengan cara susah payah, ini kekhawatirannya gitu," kata Pilus, sapaan akrabnya.