Walikota Semarang Ingin Kisah Ulama Besar Kota Semarang Jadi Story Telling

Bertekad menjadikan Kota Semarang sebagai salah kota tujuan wisata religi di Jawa Tengah, Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ingin kisah-kisah ulama-ulama besar asal Kota Semarang dapat dinarasikan menjadi story telling. Sehingga, harapannya masyarakat akan semakin paham mengenai perkembangan agama Islam khususnya di Kota Semarang.


“Harapannya, ini bisa menjadi salah satu wisata religi. Di kota Semarang sendiri juga memiliki banyak ulama-ulama besar yang bisa dibuatkan story telling. Jadi masyarakat akan semakin tahu bagaimana perkembangan agama Islam di kota Semarang,” ujar mbak Ita, sapaan akrab wali kota di Pendopo Makam KH. Sholeh Darat, Senin (1/5).

Dalam acara Maulidurosul dan Haul KH Sholeh Darat ke-123 tersebut, Mbak Ita juga mengingatkan bagaimana peran dan sumbangsih KH. Sholeh Darat untuk Indonesia. Hal itu dapat ditilik dari peran murid-murid beliau seperti KH. Hasyim Asyari, KH. Ahmad Dahlan, dan RA Kartini.

“Hari ini bertepatan haul dari Mbah Sholet Darat ke-123, tentunya beliau jadi panutan bagi kita masyarakat kota Semarang. Beliau menjadi ulama yang luar biasa, di mana beliau menjadi guru-guru tokoh nasional seperti pendiri Organisasi NU KH. Hasyim Asyari, Pendiri Organisasi Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, dan juga tokoh perempuan RA. Kartini. Tentunya kita patut berbangga karena beliau (KH. Sholeh Darat) ada di kota Semarang,” ujarnya.

Dirinya juga berharap keberkahan kepada Allah SWT, mengingat haul KH. Sholeh Darat tahun ini berdekatan dengan Hari Ulang Tahun Kota Semarang ke-476 pada (2/5). “Ini menjadi satu semangat kita menjadikan kota Semarang yang luar biasa. Alhamdulillah, tahun ini sangat berkah karena selisih satu hari  dari hari jadi kota Semarang. Sehingga harapannya haul ini bisa memberi berkah kepada masyarakat kota Semarang dan tentunya juga terhadap Pemerintah kota Semarang,” terangnya.

Makam KH. Sholeh darat sendiri sudah beberapa kali mengalami pembangunan. Terakhir, pembanguan tersebut berupa pemugaran yang sudah diresmikan oleh Wali kota Semarang pada Jumat (10/3). Hadir juga saat itu PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kota Semarang dan Keluarga Besar dari KH. Sholeh Darat.