Sebanyak 450 prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis Raider 413/Bremoro, yang bertugas sebagai Satuan Tugas (Satgas) Pamtas (pengamanan perbatasan) RI-PNG di Papua, tiba di kesatuan, di Mojolaban, Sukoharjo, Sabtu (3/4).
- DPRD Kota Semarang Tanggapi Banjirnya Ucapan Selamat untuk Plt Wali Kota
- Angka Kemiskinan Salatiga 2021 Naik 5,14%
- Kota Semarang Teratur Lakukan Perawatan Dan Pemeliharaan Taman Kawasan Simpang Lima
Baca Juga
Sebanyak 450 prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis Raider 413/Bremoro, yang bertugas sebagai Satuan Tugas (Satgas) Pamtas (pengamanan perbatasan) RI-PNG di Papua, tiba di kesatuan, di Mojolaban, Sukoharjo, Sabtu (3/4).
Kedatangan sebanyak 450 TNI, disambut dengan upacara yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Divisi Infanteri 2 Kostrad Brigadir Jenderal TNI Tjaturputra Gunadi.
Brigadir Jenderal TNI Tjaturputra Gunadi menyampaikan rasa bangga yang luar biasa kepada para prajurit atas berbagai prestasi telah ditorehkan selama pelaksanaan penugasan selama 10 bulan.
"Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas hasil pelaksanaan tugas dan pengabdian selama di daerah penugasan, dan ini kembali dengan utuh 450 orang" ucap Brigjen Tjaturputra.
Selama tugas 10 bulan, pasukan dibagi atas 18 pos perbatasan. Para prajurit Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro menorehkan sejumlah prestasi.
Di antaranya berhasil mengamankan beberapa senjata dari masyarakat tanpa terlibat kontak tembak. Sehingga mereka pantas mendapatkan penghargaan dari Pangdam XVII Cenderawasih.
Selain itu, mereka juga mendapat penghargaan dari lembaga tertinggi keagamaan disana, yakni Sinode GKI Provinsi Papua. Hal itu didapat karena berhasil melakukan pendekatan terhadap masyarakat, termasuk budaya.
"Dan yang paling menonjol, mereka bisa membangun gereja di daerah perbatasan yang sangat terpencil, yang memang itu sangat di idam-idamkan oleh masyarakat perbatasan," paparnya.
Mengingat selama penugasan masih terjadi Pandemi Covid-19 bahkan hingga sekarang, para prajurit ini juga melakukan penanganan dan pencegahan virus corona. Sehingga berbuah penghargaan dari walikota setempat.
"Setelah melaksanakan tugas mereka juga mendapat tiga penghargaan dari Pangdam karena dianggap berhasil melaksanakan tugas di sana, yang sebelum-sebelumnya belum pernah didapatkan satuan tugas di daerah tersebut," ujarnya.
Sebelum meninggalkan tanah Papua, para prajurit ini terlebih dahulu menjalani tes antigen dan hasilnya non reaktif. Memang setelah turun di Tanjung Mas Semarang, dan kembali dilaksanakan tes antigen ada 30 prajurit yang reaktif.
"Yang reaktif ini mungkin kelelahan saat lintas laut yang cukup lama yakni 13 hari, yang bersangkutan langsung isolasi mandiri, sekarang kita kirim mereka ke Rumah Sakit DKT Slamet Riyadi Surakarta untuk tes Swab PCR, dan seluruh prajurit juga akan kita lakukan Swab PCR," tandas Brigjen Tjatur. [sth]
- Dandim 0715/Kendal Sosialisasi Cegah Dini Konflik Sosial
- Renovasi Gedung Arofah, Dedy Yon: Ruang Silahturahmi Dan Perberdayaan Masyarakat
- Gubernur Jateng Sidak Jembatan Juwana, Minta Maret Sudah Selesai