13 Warga Batang Jadi Korban Kapal Tenggelam di Samudra Hindia

Sejumlah 13 warga Kabupaten Batang menjadi korban kapal tenggelam di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah barat pulau Sumatra. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pengurus Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesian (DPC HNSI) Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo.


"Kapal yang tenggelam adalah penampung ikan KM  OCEAN 17, Tanda Selar GT 198 NO.8858/BC. Jumlah Anak Buah Kapal (ABK) ada 18 orang, tapi 13 ABK warga Batang, " katanya, Sabtu (13/8).

Ia menjelaskan bahwa kapal itu berada di bawah naungan perusahaan di Jakarta dan berangkat pada Juni 2022. Berdasarkan informasi, kapal itu tenggelam pada 26 Juli 2022 mengalami kecelakaan laut di Samudara Hindia. 

Namun, pihak perusahaan baru mengabari keluarga ABK pada Kamis (11/8) kemarin. Lalu, HNSI Batang mendampingi keluarga korban untuk meminta informasi ke Satpolairud Polres Batang.

"Ternyata setelah dicek benar. Dan informasinya baru sampai, mungkin baru bisa diinformasikan dari korban selamat," ucapnya.

Informasi yang diperolehnya, 10 ABK bisa diselamatkan dan satu orang meninggal dunia. Sisanya, tujuh ABK masih belum ditemukan.

Untuk korban, diselamatkan kapal yang melintas dan membutuhkan waktu 10 hari untuk sampai di pelabuhan terdekat yaitu pelabuhan Padang. Harapannya, pihak perusahaan bertanggungjawab penuh terhadap para korban.

"Kami akan mendampingi sesuai porsi kami," jelasnya.

Kasatpolairud Polres Batang, AKP Sukamto membenarkan sudah menerima laporan para keluarga korban. Pihaknya masih berkoordinasi dengan otoritas di Jakarta untuk kejelasan peristiwa itu.

"Kami masih terus berkoordinasi dengan pihak Jakarta," jelasnya.