14 Juta Pemudik ke Jawa Tengah Merupakan Tantangan Sekaligus Peluang

foto/net
foto/net

Para pemangku kepentingan di Jawa Tengah harus mampu mengantisipasi lonjakan pemudik di masa libur Idul Fitri 1443 H tahun ini. Karena di samping merupakan tantangan, kedatangan para pemudik juga peluang untuk mempercepat bergeraknya perekonomian daerah.


"Pemerintah memperkirakan akan terjadi lonjakan pemudik tahun ini dan Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi tujuan para pemudik," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Jawa Tengah, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/4). 

Catatan Kementerian Perhubungan RI, setidaknya ada sekitar 14 juta warga Jabodetabek yang akan melakukan perjalanan mudik pada libur Idul Fitri tahun ini dengan tujuan utamanya ke Jawa Tengah. 

Menurut Lestari, perkiraan tersebut harus menjadi dasar bagi para para pengambil kebijakan di Jawa Tengah untuk mempersiapkan diri dan mengantisipasi datangnya para pemudik. 

Lonjakan jumlah pemudik ke Jawa Tengah, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, merupakan tantangan bagi para pemangku kepentingan sekaligus peluang bagi Jawa Tengah. 

Tantangan lonjakan pemudik di Jawa Tengah, ujar Rerie, harus dijawab dengan kesiapan setiap aparatur pemerintahan untuk memperlancar arus mudik dan menciptakan rasa aman bagi pemudik. 

Menurut Rerie, yang merupakan anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem dari Dapil II Jawa Tengah itu, kehadiran posko-posko pemantauan pemudik di kawasan rawan kecelakaan dan posko peristirahatan bagi pemudik merupakan salah satu upaya untuk menciptakan rasa aman. 

Di sisi lain, tambahnya, kesiapan pengelola tempat-tempat pariwisata misalnya, dalam menghadapi potensi lonjakan pemudik ke Jawa Tengah harus dilakukan agar peluang percepatan bergeraknya roda perekonomian pascapandemi di Jawa Tengah bisa direalisasikan. 

Jadi, tegas Rerie, kesiapan para pemangku kepentingan di Jawa Tengah dalam mengantisipasi lonjakan pemudik sangat penting, untuk menjawab tantangan sekaligus peluang yang datang.