Ada Efisiensi Anggaran, Wali Kota Semarang Gunakan Untuk Pembangunan Penting 

Pemerintah Kota Semarang Akan Menggunakan Anggaran Belanja Di Tengah Efisiensi Untuk Pembangunan Infrastruktur Dan Peningkatan Hal-Hal Penting. Dokumentasi Pemkot Semarang
Pemerintah Kota Semarang Akan Menggunakan Anggaran Belanja Di Tengah Efisiensi Untuk Pembangunan Infrastruktur Dan Peningkatan Hal-Hal Penting. Dokumentasi Pemkot Semarang

Semarang - Pemerintah Kota Semarang akan membagi anggaran belanja dalam kebijakan efisiensi anggaran. Meski ada pembatasan, anggaran yang ada akan digunakan maksimal tanpa khawatir mengganggu perencanaan. 


Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyampaikan, rencana tidak berubah, hanya saja anggaran mengalami perubahan. Tetapi, jumlah seadanya itu tetap cukup untuk memenuhi kebutuhan dan pembangunan. 

"Anggaran infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, turun. Ini karena APBD murni 2025 masih berdasarkan kebijakan sebelumnya, sehingga kami perlu melakukan penyesuaian. Infrastruktur tetap jadi prioritas utama. Saya paham, sehingga bagaimana tetap menjalankan peningkatan pembangunan meskipun di tengah efisiensi," ucap Wali Kota Agustina Wilujeng, Rabu (19/03). 

Kaitannya dengan infrastruktur, Wali Kota Semarang itu mengatakan bahwa cakupannya banyak. Mulai pembangunan infrastruktur di lingkungan masyarakat sampai penataan penting kota. Namun, Pemerintah Kota Semarang akan memaksimalkan anggaran agar ada pemerataan tidak hanya pusat kota tetapi menyeluruh ke permukiman. 

Masih di dalam bagian infrastruktur, Agustina menambahkan, prioritas lainnya termasuk adalah soal kebersihan. Pihaknya menganggap kebersihan lingkungan sebagai faktor penunjang pertumbuhan ekonomi. 

"Semarang Bersih bukan sekedar slogan. Pariwisata, perdagangan, dan jasa berkembang jika kota ini nyaman dan tertata. Oleh karena itu, resik-resik harus menjadi budaya bersama," jelasnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Semarang membuka kesempatan usulan bagi masyarakat bila ingin mengeluhkan persoalan-persoalan berbagai macam. Saran dan kritik nantinya akan ditampung dalam usulan perencanaan dan juga pembangunan daerah. 

"Silahkan sampaikan masukan, baik tertulis maupun melalui diskusi dengan saya, Pak Iswar, Pak Sekda, dan tim Bappeda. Semua harus menjadi rancangan yang hidup dan menjawab tantangan nyata di masyarakat," ajak Wali Kota Semarang.