"Muser Gunting" (Rumah Pemulihan Gizi Sinergitas Penanganan Stunting) menjadi program andalan Kota Salatiga di hadapan tim Juri dari I-SIM for Cities Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
- Salatiga Raih Penghargaan Abdi Bakti Tani dari Kementrian Pertanian RI
- Sinoeng Lepas Kontingen Salatiga ke Raimuna Nasional
- Data Stunting Harus Dimulai dari Level Bawah
Baca Juga
Inovasi program penanganan stunting melalui "Muser Gunting" ini, dipaparkan Penjabat Wali Kota Salatiga Drs. Sinoeng N Rachmadi, MM., didampingi Kepala Bappeda, Asisten I, dan Kepala Dinas Kesehatan secara virtual meminjam Ruang Rapat Bappeda Provinsi Jawa Tengah.
Sinoeng memberikan keterangan usai paparan, bahwa Kota Salatiga mengalami penurunan angka stunting yang cukup signifikan.
"Kami harus paparan di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam inovasi mengatasi stunting dan pelayanan kesehatan," kata Sinoeng, Rabu (23/11).
Dalam hal ini sinergitas adalah kata kunci, seluruh potensi yang ada di kota salatiga kita gerakkan, bukan hanya pada pemerintah saja tapi juga sektor swasta.
Pelibatan unsur-unsur dari pentahelix akan menjadi sebuah orkestra yang semua pihak bisa berbicara, semua bisa berperan, dan semua bisa bekerja.
"Oleh karena itu mengingat capaian penurunan angkaa stunting dari 2018 16 persen kemudian di tahun 2022 menjadi 5 persen, maka saya punya harapan angka stunting kita bisa mencapai angka 0 persen," ungkapnya.
Ditegaskannya, aksi sinergitas penanganan Stunting melalui Inovasi 'Muser Gunting' yaitu dengan advokasi dan sosialisasi, kumpul dan olah data sasaran, inventarisasi masalah, komunikasi lintas terkait, yankes dan pendampingan, konseling, bimbingan pemberian makanan bergizi, Pemberian Makanan Tambahan Vitamin dan mineral, serta monitoring dan evaluasi.
Sinoeng juga menyampaikan kolaborasi dengan organisasi keagamaan dalam mengkampanyekan pencegahan stunting.
"Tidak hanya organisasi agama, tokoh masyarakat, tokoh agama, perusahaan swasta, BUMD, BUMN kita ajak untuk mengambil peran dalam program tersebut. Kalau perusahaan memiliki dana dari CSR namun yang memiliki data dan sasaran atau peta stunting adalah pemerintah, dan inilah yang dikerjasamakan," imbuhnya.
- Salatiga Raih Penghargaan Abdi Bakti Tani dari Kementrian Pertanian RI
- Sinoeng Lepas Kontingen Salatiga ke Raimuna Nasional
- Data Stunting Harus Dimulai dari Level Bawah