Anggaran Perbaikan RTLH Kabupaten Batang Turun Drastis

Bupati Batang Wihaji mengatakan masih banyak warga yang tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH). Hal itu ditemukannya saat berkeliling Desa Tegalamba, Kecamatan Tersono.


Menaiki sepeda motor, Politisi Golkar itu mengunjungi tujuh warga yang butuh bantuan. Enam di antaranya sakit serta usia senja tapi tinggal sendiri. Lalu, seorang warga yang menempati RTLH.

"Ada bantuan untuk RTLH pada 2022 sebesar Rp3 miliar. Angka itu di bawah tahun sebelumnya yang mencapai Rp10 miliar," tuturnya, Selasa (28/12).

Ia menyebut, penurunan anggaran RTLH karena masih terkena refocusing. Hal itu menjadi alasan utama penurunan anggaran itu.

Wihaji menyebut untuk biaya renovasi RTLH, pihaknya menganggarkan masing-masing rumah Rp12,5 juta. Angka itu meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp10 juta per rumah.

Terpisah, ekretaris Dinas Pemukiman Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Batang, Nur Haryanto merinci sepanjang 2021, alokasi RTLH dari berbagai sumber dana. Antara lain APBD di tahun 2021 sejumlah 334 unit rumah.

"Kemudian dari Dana Alokasi Khusus 115 unit rumah dan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 201 unit rumah," jelasnya.

Untuk anggaran RTLH dari DAK dan BSPS senilai Rp20 juta. Sedang dari APBD Rp12,5 juta per unit rumah.

Pada 2022, anggaran RTLH APBD Kabupaten Batang untuk 305 unit rumah. Lalu program dari APBN melaui DAK ada 25 unit rumah nilainya Rp40 juta yang terbagi dari dua sumber APBD dan APBN.