Balon Bupati Sukoharjo Teken Kontrak Politik Dengan Milenial

Gerakan bakal calon (balon) Bupati Sukoharjo dari PDIP mulai dilakukan secara masif meskipun diikuti secara terbatas.


Kegiatan tersebut meliputi koordinasi maupun kegiatan sosialisasi bagi pendukungnya.

Seperti diskusi yang dilakukan Purwadi, balon dari PDIP, bersama perwakilan kaum milenial dari 12 kecamatan di Sukoharjo.

"Kaum milenial harus didengar suaranya, mereka ujung tombak dari perkembangan dan kemajuan kota. Kita diskusi dengan mereka sekiranya kebijakan apa yang penting untuk sukoharjo lima tahun kedepan," kata Purwadi, Minggu (22/3).

Dalam diskusi yang muncul ada sejumlah pertanyaan, permintaan dan komitmen untuk bupati mendatang.

Diantaranya mendukung industri kreatif minelial, menghidupkan olah raga khususnya Persiharjo, memberikan apresiasi untuk atlet berprestasi, ruang publik kesenian, penguatan identitas Kabupaten Sukoharjo, potensi daerah milenial dan free hotspot area yang menunjukkan kehidupan kota berkemajuan.

Ada lima hal yang menurutnya perlu diperjuangkan, yakni satu rumah satu sarjana, insentif lansia, rawat inap gratis, insentif guru rohani dan bantuan modal wirausahawan muda.

Dia menilai sejalan dengan programnya sehingga berani melakukan penandatanganan kontrak politik dengan kaum milenial Sukoharjo.

Pratiknyo, wakil dari pemuda milenial Sukoharjo mengatakan ingin pemimpin Sukoharjo terpilih nanti bisa memperhatikan kemajuan dan memberi ruang kaum milenial Sukoharjo.

"Banyak potensi milenial yang dimiliki Sukoharjo yang belum muncul. Kita ingin pemimpin Sukoharjo memperhatikan dan merangkul potensi ini. Agar terjaga keseimbangan pembangunan berkelanjutan," kata Pratiknyo, salah satu wirausahawan muda dan pegiat seni Sukoharjo.