Beberapa negara di Eropa dilaporkan telah mendeteksi varian baru virus corona Omicron yang diyakini lebih menular dan lebih berbahaya.
- Pemungutan Suara Di Serawak Malaysia Dihentikan Karena Darurat Covid-19
- PM Malaysia Siap Gelar Pemilu Juli 2022
- Eril Tak Kunjung Ditemukan, Tim SAR Lakukan Penyelaman
Baca Juga
Dari laporan Reuters pada Minggu (28/11), Inggris, Jerman, dan Italia sudah melaporkan kasus terkait varian B.1.1.529 yang pertama kali diidentifikasi dari Afrika Selatan tersebut.
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan ada dua kasus varian Omicron yang terdeteksi terkait dengan perjalanan ke Afrika Selatan.
Seiring dengan penemuan tersebut, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperketat langkah-langkah seperti melakukan tes Covid-19 bagi orang-orang yang tiba di Inggris.
"Kami akan meminta siapa pun yang memasuki Inggris untuk melakukan tes PCR pada akhir hari kedua setelah kedatangan mereka dan mengisolasi diri sampai mereka mendapatkan hasil negatif," ujarnya.
Selain itu, Johnson mengatakan, orang-orang yang telah melakukan kontak dengan kasus yang diduga Omicron juga wajib mengisolasi diri selama 10 hari.
Di Jerman, Kementerian Kesehatan mengumumkan telah menemukan dua kasus varian Omicron. Dua orang itu memasuki Jerman dari Bandara Munich pada 24 November, sebelum Jerman menutup perbatasan dengan Afrika Selatan.
Sementara itu di Italia, Institut Kesehatan Nasional mengatakan kasus varian baru telah terdeteksi di Milan pada seseorang yang berasal dari Mozambik.
Otoritas kesehatan Ceko juga mengatakan mereka sedang memeriksa kasus dugaan varian pada seseorang yang menghabiskan waktu di Namibia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan Omicron sebagai "variant of concern" karena berpotensi lebih menular daripada varian penyakit sebelumnya, demikian dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
- Indonesia Gunakan Diplomasi Senyap untuk Selesaikan Masalah Myanmar
- Warga Kuwait Belum Divaksinasi Covid-19 Dilarang Ke Luar Negeri
- Pangeran William dan Kate Middleton Shock Pasca Pembunuhan Sir David Ames