Bernas, Debat Publik Terakhir Agustin-Iswar Versus Yoyok-Joss

Sejahterakan Guru Non-ASN, Rumah Layak, Call Center, Penanganan Stunting, Kerukunan
Debat Ketiga Atau Terakhir Pilwakot Semarang, Jumat (15/11) Malam Meriah Dengan Perang Program Bidang Pendidikan, Kesehatan, Serta Sosial & Budaya Yang Ditawarkan Kedua Pasangan Calon. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah
Debat Ketiga Atau Terakhir Pilwakot Semarang, Jumat (15/11) Malam Meriah Dengan Perang Program Bidang Pendidikan, Kesehatan, Serta Sosial & Budaya Yang Ditawarkan Kedua Pasangan Calon. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah

Semarang - Debat calon wali kota dan wakil wali kota Semarang (Pilwakot) ketiga atau terakhir digelar KPU Kota Semarang, Jumat (15/11) malam, di Hotel Patra Semarang. 


Sejak debat dimulai, dua pasangan calon, Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin serta Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) semangat saling serang gagasan serta program-program. 

Tema debat ketiga adalah Pendidikan, Kesehatan, serta Sosial & Budaya. 

Kesempatan menyampaikan visi serta misi tentang topik bahasan sesuai tema itu pun dimanfaatkan para kandidat sebaik mungkin, guna menawarkan rencana konsep di dalam pemerintahan (Pemkot) Kota Semarang lima tahun mendatang. 

Diawali Agustina Wilujeng di dalam program memajukan pendidikan di Kota Semarang. Pihaknya berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan, kuncinya memastikan kesejahteraan guru negeri non-ASN dan swasta. Siswa sekolah di Semarang juga akan dibantu program beasiswa pendidikan sampai ke perguruan tinggi. 

"Kami siapkan untuk mensejahterakan guru negeri mau pun swasta sekaligus menyediakan beasiswa perguruan tinggi. Dalam mendukung kemajuan pendidikan di Kota Semarang, kita juga akan menyediakan tiket BRT (bus rapid transit - red) gratis bagi siswa dan mahasiswa warga Kota Semarang," komitmen Agustin. 

Menambahkan penjelasan Agustina Wilujeng, calon wakil wali kota Iswar Aminuddin mengakhiri penyampaian program kerja Agustin-Iswar, dengan program unggulan bantuan Rp 25 juta per tahun, untuk meringankan beban pengeluaran warga di setiap rukun tetangga (RT). 

Sebelumnya, Iswar menyampaikan beberapa program kerja yang akan dilaksanakan di dalam pemerintahan. Antara lain dalam mendukung dan memajukan pariwisata, Agustin-Iswar berjanji akan membangun pariwisata Kota Semarang yang terintegrasi antara kekayaan budaya, dan wisata alam. Program berikutnya, ingin menjadikan kembali Bandara Ahmad Yani sebagai bandara internasional demi mendukung pariwisata dan kebudayaan Kota Semarang. 

"Kami ingin menciptakan ruang publik bagi para pelaku seni dan budaya lokal agar dapat tampil di event nasional mau pun internasional. Kemudian, potensi pariwisata religi, cagar budaya, dan wisata alam akan dikelola jadi destinasi wisata dengan promosi yang terintegrasi," terang Iswar.

Kemudian dilanjutkan penanganan kepadatan penduduk. Rencana ditawarkan Agustin-Iswar, mereka berkomitmen akan menyediakan program bantuan rumah bersubsidi bagi warga miskin di Kota Semarang. 

"Menangani kepadatan penduduk dan perkampungan kumuh di Kota Semarang, Agustin-Iswar akan membantu program rumah murah bersubsidi dengan kuota lebih banyak," tambah Agustina Wilujeng. 

Kubu lawannya, Paslon Nomor Urut 02, Yoyok-Joss, mendapatkan kesempatan yang sama dalam memberikan paparan konsep pemerintahan. Yoyok membuka visi dan misinya dengan bercerita tentang permasalahan mulai ada keinginan pihaknya ingin menyetarakan kaum difabel atau penyandang disabilitas seperti masyarakat biasa. 

Serta yang kedua, rencana dari pemerintahan Yoyok yang akan menghidupkan ulang Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), dijadikan tempat kreativitas para seniman di Semarang. 

Dalam permasalahan sosial, Yoyok-Joss merasa prihatin atas seringnya terjadi kriminalitas di Semarang. Maka, pihaknya menyiapkan hadirkan layanan Semarang Smart Response, call center 24 jam, fasilitas pelayanan darurat antisipasi kriminalitas. 

"Kami akan hadirkan Semarang Smart Response, call center 24 jam yang disediakan dalam menangani persoalan kriminalitas dan gangguan keamanan di masyarakat," kata Yoyok. 

Sedangkan di bidang pendidikan, Yoyok-Joss, ingin mengoptimalkan program yang sudah dijalankan pemerintahan Mbak Ita, tetapi ditambah beberapa program-program lain agar semakin memajukan pendidikan di Semarang. 

"Di bawah kepemimpinan Yoyok Sukawi dan Joko Santoso, bagi anak-anakku usia SD dan SMP kami akan menyediakan SPP gratis. Sekolah negeri ataupun swasta semuanya akan kami gratiskan. Makan siang gratis. Tiket BRT gratis. Plus bantuan internet gratis," lanjut Yoyok Sukawi. 

Calon wakil wali kota Joko Santoso melanjutkan gagasan yang akan disiapkan ke depan. Akan ada bantuan, dijanjikan Yoyok-Joss. Bagi masyarakat kurang mampu akan dibantu pemerintah dengan PBB dan PDAM gratis. Untuk menangani stunting di Semarang, Yoyok-Joss berencana semakin meningkatkan kolaborasi antar lintas sektoral di Pemkot Semarang. 

"Kami juga akan meringankan beban masyarakat dengan tidak menaikkan pajak bumi dan bangunan (PBB) selama 5 tahun. Serta ada juga bagi warga kurang mampu, bantuan PBB dan PDAM gratis," janji Joko Santoso. 

Program terakhir yang jadi komitmen Yoyok-Joss, mereka ingin menjadikan Kota Semarang kota multikultural rukun dan penuh toleransi. Bagi Yoyok-Joss harapan itu tak lepas, Kota Semarang sejak dulu kaya akan keberagaman budaya, agama, serta etnis yang hidup rukun berdampingan di masyarakat sampai kapan pun. 

"Semarang juga menjadi kota yang terkenal dengan akulturasi budaya, agama dan sejarah kebudayaan. Penyebaran agama dan kebudayaan terjadi di Kota Semarang. Semarang kaya dengan keberagaman budaya, agama, dan etnis. Pemerintah akan senantiasa hadir dalam menjaga Semarang sebagai kota multikultural, demi menjaga keberagaman serta toleransi kerukunan antar umat beragama jadi bagian way of life. Agar Kota Semarang rukun dan penuh toleransi," harap Yoyok-Joss, disampaikan calon wakil wali kota Joko Santoso.