BKKBN Jateng Siapkan Rencana KB Secara Jangka Panjang

BKKBN Jawa Tengah menargetkan peningkatan layanan KB jangka panjang sebagai salah satu upaya menangani stunting.


"KB tidak maksimal akan berpengaruh terhadap angka stunting turut tinggi,” kata Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Tengah Drg. Widwiono, M.Kes, di sela-sela Forum Komunikasi Jurnalis Jawa Tengah, Selasa (22/3).

Dia mengatakan, program tahun ini akan difokuskan pada percepatan penurunan angka stunting, pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang serta KB pasca persalinan.

“Menurut data SSGI (studi status gizi Indonesia) angka stunting di Jateng sudah turun hingga 20% pada 2021. Sedangkan, target hingga akhir tahun 2023 bisa mencapai 14%,” kata dia.

Menurut dia, capaian tersebut memimpin di antara provinsi lainnya seperti Jatim, Jabar dan Banten.

Dia melanjutkan, persoalan stunting adalah kerja bersama instansi terkait. Bahkan, pemerintah pusat juga telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting. Salah satu kegiatannya adalah pendampingan sasaran stunting.

“Petugas sudah disiapkan untuk mendampingi mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, ibu batita sampai ibu balita,” kata dia.

Dia mengaku optimis karena didukung oleh geografis provinsi ini yang mudah dijangkau oleh petugas. Hal ini termasuk metode kontrasepsi jangka panjang.

“Jateng adalah penyangga utama provinsi di seluruh Indonesia,” kata dia.