Bocah TK di Salatiga Ini Hanya Mau Belajar Daring Bersama Anggota Babinsa

Peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) tak sebatas kewilayahan dengan menangkal berbagai bahaya maupun ancaman yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat hingga mengatasi masalah kriminalitas saja.


Peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) tak sebatas kewilayahan dengan menangkal berbagai bahaya maupun ancaman yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat hingga mengatasi masalah kriminalitas saja.

Terbukti, di Salatiga sosok Babinsa justru menjadi sahabat, teman sekaligus 'pengganti' orang tua mendampingi seorang bocah Taman Kanak-kanak belajar secara daring di rumahnya.

Lucunya lagi, bocah bernama Muhamad Faiz Fahrudin (7) siswa TK Taruna Utama Ledok, Kacamatan Argomulyo, Salatiga ini memilih belajar didampingi Sertu Fidelius Sudi, Babinsa Koramil 16 Tingkir Kodim 0714 Salatiga.

"Anak ini lebih memilih ditemani saja dari pada orang tua atau saudara kandungnya. Kalau ada saya ke rumahnya dia baru mau belajar secara daring," kata Sertu Fidelius Sudi, mengaku bangga bercampur terheran-heran, Jumat (11/6).

Putra dari Jumadi seorang pekerja wiraswasta warga RT 01 RW 06 Krasak, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga tersebut akan selalu nurut apa yang diajarkan Sertu Fidelius Sudi.

Dengan kesabaran yang telah terlatih, Sertu Fidelius Sudi tampak telaten memberikan pendampingan kepada bocah yang kerap disapa Faiz tersebut.
"Saya juga punya anak seperti dia, jadi kalau dekat Faiz seperti mengajarkan anak sendiri," pungkasnya.

Tak jarang, saat Sertu Fidelius Sudi untuk datang ke rumahnya Faiz pun terlihat enggan menyentuh peralatan sekolahannya.

Kepada orang sekelilingnya, dengan polosnya Faiz menyebut lebih memilih belajar dengan seorang anggota TNI karena senang saat didampingi Sertu Fidelius Sudi.

Selain itu, cita-citanya ingin mengabdi seperti halnya Sertu Fidelius Sudi penyemangat Faiz belajar daring dari rumah.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Yuni Ambarawati menyebutkan jika pihaknya telah memberikan izin kepada sejumlah TK menggelar uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.

Tentunya dengan penerapan Protokol Kesehatan (Protkes) Covid-19 yang ketat, mengingat TK masih sangat rentan terhadap Covid-19.

Hanya saja memang, PTM tingkat TK masih dibatasi jumlah siswa perkelas serta secara bergantian.

"Ada yang daring dari rumah, sebagian lagi boleh PTM di sekolahan," pungkas Yuni.