BPJS Kesehatan Pekalongan Beberkan Tujuh Jurus Tagih Tunggakan Iuran Peserta untuk Kader JKN

BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan menggalakkan  kader Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mengumpulkan iuran bagi Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) yang menunggak.


Hal itu adalah salah satu upaya meningkatkan pengumpulan iuran.

"Pengumpulan iuran menjadi hal yang penting, mengingat melalui iuran yang dibayarkan peserta JKN-KIS, BPJS Kesehatan dapat membayarkan biaya pengobatan rumah sakit atau klaim," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, Sri Mugirahayu, Rabu (17/8).

Untuk memberi semangat, pihaknya menggelar evaluasi rutin kinerja para kader JKN. Tujuannya, agar para kader, tetap termotivasi mengumpulkan iuran sesuai target.

Sri juga menyebutkan, BPJS Kesehatan juga melakukan upaya lain untuk meningkatkan iuran. Diantaranya selalu berkoordinasi dan berkolaburasi dengan lembaga lain serta pemerintah daerah untuk meningkatkan kepatuhan  membayar iuran.

“Baik segmen badan usaha ataupun peserta mandiri,” paparnya.

Pada pertemuan evaluasi kader JKN kali ini, BPJS Kesehatan Pekalingan juga menampilkan Best Practise Sharing (BPS) oleh salah satu kader JKN terbaik se-Jateng dan DIY yaitu Syaikul Amin. Ia adalah Kader JKN di wilayah Kantor Cabang Pati.

"Peran aktif dan semangat semua Kader JKN dalam menjalankan tugasnya sangatlah besar sehingga pengalaman mereka di lapangan memberikan gambaran bahwa kader JKN mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap tugas yang diberikan," kata Syaikul Amin.

Ia menyebut, ada tujuh prinsip yang harus ditekuni kader JKN. Pertama, bekerja sebagai kader JKN adalah untuk membantu peserta JKN menjadi lebih baik. Kedua, lakukan dengan senang hati, gembira, tulus, ikhlas, cerdas dan tuntas.

Ketiga, belajar penagihan dari siapa saja dan dari mana saja tanpa kecuali karena belum ada rumus baku. Keempat, lakukan teknik penagihan yang bisa meningkatkan pendapatan untuk keluarga.

"Kelima, tidak ada awal yang mudah untuk memulai, tetapi setelah menjalani akan mudah mendapatkan hasil," tambahnya.

Keenam, pantang menyerah dengan kondisi dan keadaan saat ini, lakukan ide-ide inovasi, evaluasi kinerja dan terprogram. Terakhir, perbanyak rasa syukur kepaada Tuhan sampai kita lupa bagaimana rasa dan caranya mengeluh.

“Saya selalu semangat menjalankan tugas ini dan merasa sangat bangga menjadi bagian dari BPJS Kesehatan untuk  membantu masyarakat  menjadi peserta JKN-KIS, serta mempermudah pembayaran iuran mereka,”  tuturnya.

Ia berharap, kader JKN dapat terus mengoptimalkan kinerja. Sehingga dapat mendukung BPJS Kesehatan dalam menjaga keberlangsungan Program JKN-KIS.