Bank Perkreditan Rakyat (BPR) saat ini wajib melakukan penerapan manajemen resiko.
- Pemkab Batang Catat Transaksi Belanja Langsung Rp72 Miliar di e-Blangkon
- Tim Perumahan Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah
- Dinnakerind Demak: IKM dan UMKM Potensial Sumbang PAD Besar
Baca Juga
"Karena persaingan bisnis yang semakin ketat. Akibatnya aktivitas bisnis semakin kompleks, sehingga tingkat potensi risiko yang dihadapi juga semakin meningkat," kata Ketua Pesakom Soloraya, Wymbo Widjaksono, di Solo, Rabu (12/6).
Penerapan manajemen risiko merupakan salah satu upaya memperkuat kelembagaan dan meningkatkan reputasi industri BPR agar sesuai dengan arah kebijakan pengembangan BPR.
Untuk menyosialisasikan hal tersebut, Pesakom (Paguyuban Pemegang Saham dan Komisaris) Soloraya akan menyelenggarakan workshop penerapan manajemen risiko bagi BPR.
Rencana, workshop akan diadakan selama dua hari, Rabu dan Kamis 19-20 Juni 2019 di Solo Paragon Hotel.
Workshop akan diikuti jajaran direksi, komisaris dan pejabat eksekutif terkait dari Soloraya, DIY dan Jateng serta beberapa peserta dari berbagai kota di Indonesia.
"Kegiatan workshop akan diawali dengan halal bi halal dengan menghadirkan Kyai Kharismatik Ustadz Gus Karim," pungkasnya.
- Menteri Amran Luncurkan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Pesantren
- Berbagai Kegiatan Sosial Warnai Peringatan HUT Ke-42 Perumda Air Minum Tirta Gemilang
- Pemkab Blora Tancap Gas Dukung Pembentukan Koperasi Merah Putih