Seluruh kepala daerah di Jawa Tengah diminta keliling di wilayahnya untuk memastikan tidak ada perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek 2022. Ganjar menyebut itu perlu dilakukan, mengingat peningkatan kasus Covid-19 mulai terjadi di beberapa daerah.
- Matematika Pilgub Jateng 2024, Lutfi, Daryono, atau Hendy
- Ganjar Targetkan Minimal 70 Persen Suara di Yogyakarta
- Ganjar Ajak Seluruh Masyarakat Selamatkan Demokrasi
Baca Juga
Hal itu disampaikan Ganjar saat memimpin Rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Ruang Rapat Gedung A Kantor Pemprov Jateng, Senin (31/1).
Ganjar menerima laporan dari Wali Kota Hendrar Prihadi terkait perkembangan kasus di Semarang.
“Kecepatan sebaran corona di Semarang hari ini sangat luar biasa tepatnya seminggu terakhir, tapi kesembuhannya juga cepat. Hemat saya dalam situasi ini, kami sekarang siasati adalah untuk tidak ada perayaan (Imlek) tapi pertemuan antar keluarga di restoran yang akan kita sikapi,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Hendi, saat melapor.
Menanggapi itu, Ganjar meminta pada seluruh kepala daerah dan jajaran forkopimda untuk berpatroli yang bersifat persuasif. Tujuannya sosialisasi agar tak terjadi kerumunan.
“(Perayaan Imlek) mulai nanti malam, kerumunan dibatasi. Rasa-rasanya hari ini kita mulai patroli, soft saja,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, laporan yang diterima beberapa tempat ibadah yang menggelar perayaan Imlek dipastikan terbatas. Namun tidak menutup kemungkinan, kerumunan akan tetap terjadi.
“Karena tingkat abainya masyarakat cukup tinggi maka sekarang di tengah keramaian wajibnya pakai masker. Selanjutnya diatur pelan-pelan,” kata Ganjar.
Ganjar yang Minggu (30/1) kemarin melihat langsung kesiapan perayaan Imlek terbatas di Kelenteng Tien Kok Sie, Surakarta, mengatakan sosialisasi harus mulai digemborkan. Ini menjadi tugas utama, setelah Jogo Tonggo diaktifkan.
“Saya minta kepada Forkompimda dipimpin oleh bupati wali kota untuk keliling hari ini sampai dengan besok, ketemu dengan warga untuk menyampaikan kembali sosialisasi prokes, kita mintakan agar ini bisa digalakkan setelah rapat ini secara serentak,” tegas Ganjar.
Sebagai informasi, data terakhir penambahan kasus Covid-19 di Jawa Tengah per 30 Januari 2022 sebanyak 202 kasus. Hingga kini, Ganjar menegaskan belum ada lagi penambahan kasus dengan varian Omicron, namun pengecekan sampel terus dilakukan.
- Petani dan Sobat Tunjung Dukung Sudaryono Jadi Gubernur Jateng
- Matematika Pilgub Jateng 2024, Lutfi, Daryono, atau Hendy
- Ganjar Targetkan Minimal 70 Persen Suara di Yogyakarta