Dari Keluarga Sederhana, Lulusan Unnes Tunjukkan Prestasi

Berangkat dari keluarga kurang mampu bukan halangan bagi Rizky Ajie Aprilianto untuk menorehkan prestasi.


Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang ini berhasil meraih medali perak dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 di Universitas Negeri Yogyakarta. Ajie, bersama dua rekannya berhasil membuat alat untuk mendeteksi uang bagi penyandang buta.

Awalnya kami menemukan adanya penyandang buta yang tertipu. Dia berjualan elektronik dan tertipu oleh seseorang. Dari situ kami ingin membuat perangkat yang memudahkan penyandang buta mengenali uang secara lebih mudah," kata Ajie usai mengikuti wisuda kelulusannya di Unnes, Rabu (12/9).

Ajie mengaku, tidak mudah membuat perangkat yang dinamainya Idopu itu. Menurutnya, dompet yang dibuat itu menggunakan sensor kombinasi mini LED UV.

Untuk proses riset dan percobaannya kami menghabiskan dana sekitar Rp. 2 juta. Tingkat keberhasilannua 93 persen. Yang 7 persen gagal dikarenakan adanya cahaya luar yang ikut masuk ke dalam Idopu," terang dia.

Putra dari Tarida dan almarhum Slamet Kadan itu mengungkap dirinya membiayai kuliah dengan kemampuannya. Pada semester keempat kuliah, dia baru masuk ke dalam kategori Mahasiswa Berprestasi utama.

Semester 4 saya ikut bidikmisi hingga lulus. Saya sangat terbantu mengingat ayah saya sudah meninggal Tahun 2012 lalu. Keluarga kami sempat kolaps, namun itu bukan alasan kami untuk berhenti berusaha," tegas dia.

Lebih jauh, Ajie mengatakan kalau dirinya sering memenangkan lomba. Kata dia, dari lomba tersebut dirinya bisa memenuhi kebutuhan pribadi.

Disinggung soal produksi masal, Ajie mengaku belum terlalu memikirkannya. Namun, lanjut dia, perangkat tersebut akan dibuat jika ada pesanan.

Kebetulan sudah ada yang pesan. Kami bandrol seharga Rp. 500 ribu. Kami harap perangkat ini dapat memberikan kemudahan," ungkap dia.