Desa Gempolan Karangnyar Siap Jadi Desa Wisata Durian Unggulan

Masyarakat pecinta durian sambangi Festival Durian di dusun Karanggandu, Desa Gempolan, Kerjo, Karanganyar untuk berburu durian asli kabupaten tersebut


Festival yang digelar perdana ini juga untuk menghidupkan potensi ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. 

Dari 15 ribu durian yang disiapkan di lapak-lapak pedagang, tidak sampai 3 jam sudah ludes dibeli masyarakat yang hadir dalam acara tersebut. 

Mereka tidak hanya dari wilayah Soloraya saja. Namun ada yang dari Jawa Timur dan Yogyakarta. 

Belum sempat acara dibuka oleh Bupati karanganyar Juliyatmono, ribuan durian sudah habis dibeli pengunjung yang datang sejak pagi hari.  Mereka rela antri meski lapak pedagang belum sepenuhnya buka.  

Tak heran jika animo masyarakat sangat luar biasa. Pasalnya durian asli Karanganyar memiliki cita rasa yang khas dibanding durian dari luar Karanganyar. Dan pecinta durian sudah pasti mengetahuinya. 

"Salah satu durian terenak ya adanya disini, salah satunya dari desa Gempolan, Kerjo. Rasanya boleh diadu dengan durian dari luar sini," ungkap Bupati Karanganyar Juliyatmono, Selasa (1/2). 

Oleh karenanya Pemkab Karanganyar akan mendukung desa Gempolan ini menjadi Desa Wisata Durian. Karena di sini banyak varietas durian unggulan. Seperti sukun, madu, ketan, salju dan sebagainya. 

"Saya dukung jadi desa wisata. Putaran uangnya (hari ini) mencapai 2 miliar ini. Kita akan bantu infrastrukturnya, agar akses jalan lebih lebar dan mudah dilalui kendaraan," lanjutnya. 

Sementara itu Kepala Desa Gempolan, Suhardi menambahkan Festival Durian ini baru pertama kali digelar di desanya. Menurutnya sayang jika potensi desanya tidak dikembangkan.  

Warga di sini rata-rata memiliki 3-4 pohon durian. Memang ada yang datang untuk membeli lansung ke sini. Tapi pihaknya ingin juga kenalkan potensi desa ini sebagai sentra durian. 

"Ternyata animonyaa luar biasa. Hari ini saja 15 ribu durian habis terjual.  Banyak masyarakat yang tidak kebagian. Untuk harga standartlah, biaya untuk mengikat agar durian tidak jatuh kan mahal. Dan resiko juga besar," pungkasnya.